PBNU Putuskan Awal Bulan Rajab Kamis 3 Februari 2022, Karena Hilal Tak Nampak di 22 Titik di 8 Provinsi

- 2 Februari 2022, 09:54 WIB
Pantauan hilal permulaan bulan Rajab 1443 H.
Pantauan hilal permulaan bulan Rajab 1443 H. /Sudarno Ahmad Nashori/IniPurworejo

KlikBondowoso.com - Penetapan Awal Rajab 1443 H jatuh pada Kamis, 3 Februari 2022, hal ini sebagaimana diputuskan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Keputusan awal Rajab ini jatuh pada hari Kamis, 3 Februari 2022, karena tim rukyat tidak melihat hilal di seluruh Indonesia, pada Selasa Pon 29, Jumadal Akhirah 1443 H atau 1 Februari 2022.

Dikutip dari NU Online, kajian falakiyah LF PBNU menunjukkan posisi hilal terletak jauh di atas ufuk, tepatnya +3 derajat 14 menit 51 detik dan lama hilal 15 menit 23 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.

Baca Juga: Arema FC Pertahankan Posisi Puncak Klasemen Liga 1 Indonesia, Mengungguli Bhayangkara FC Dan Persib Bandung

Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Selasa 1 Februari 2022 pukul 12:46:14 WIB. Sementara itu, letak matahari terbenam 17 derajat 13 menit 29 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal berada pada posisi 20º 32’ 49” selatan titik barat.

Adapun kedudukan hilal berada pada 3 derajat 19 menit 20 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 5 derajat 22 menit 35 detik.

Berdasarkan kajian falakiyah yang sama, parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura, Papua dengan tinggi 1 derajat 58 menit dan lama hilal di atas ufuk 9 menit 22 detik.

Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat dengan tinggi 3 derajat 19 menit dan lama hilal di atas ufuk 15 menit 41 detik).

Baca Juga: Sempat Tertinggal 0-1, Bhayangkara FC Raih Kemenangan Dimenit-menit Akhir Pertandingan Melawan Barito Putera

Karena di seluruh Indonesia tinggi hilal adalah positif di atas dua derajat, maka pada saat matahari terbenam posisi hilal masih terletak di atas ufuk.

Artinya, tinggi hilal di seluruh Indonesia secara keseluruhan sudah memenuhi kriteria imkanur rukyah (hilal mungkin teramati). Meskipun demikian, karena hilal tidak terlihat, maka Jumadal Akhirah digenapkan 30 hari sehingga awal Rajab jatuh pada Kamis 3 Februari 2022.

Dari 22 titik lokasi rukyatul hilal bil fi'li yang tersebar di delapan provinsi, tidak satu pun yang berhasil melihat hilal dalam pembantu awal Rajab.

Sehingga akhirnya Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikrarkan awal Rajab 1443 H jatuh pada Kamis, 3 Februari 2022 M.

Baca Juga: 52 Orang Dari 8 Klub Di BRI Liga 1 Indonesia Terpapar Covid-19, Berikut Rinciannya

“Dari 22 titik lokasi rukyatul hilal bil fi'li yang tersebar di delapan provinsi, tidak satu pun yang berhasil melihat hilal. Rata-rata terhalang mendung dan hujan. Dengan demikian, maka umur bulan Jumadal Akhirah digenapkan (istikmal) 30 hari," kata Wakil Ketua Umum PBNU Bidang Keagamaan dan Hubungan Lembaga KH Zulfa Mustofa, dikutip KlikBondowoso.com dari NU Online pada Rabu 2 Februari 2022 pagi.

Keputusan yang diambil PBNU itu menurut Kiai Zulfa, berdasarkan tuntunan Rosulullah dan pendapat empat mazhab yakni Imam Syafi'i, Imam Maliki, Imam Hambali dan Imam Hanafi.

Menurut pendapat para ulama, ketika hilal terhalang atau tidak terliat maka usia bulan digenapkan 30 hari.

Baca Juga: Taisei Marukawa Pemain Persebaya Benarkah di Isolasi ? Persib dan Arema FC Berkurang Pesaing

PBNU mengajak seluruh warga untuk mengisi bulan Rajab dengan berbagai amalan kebaikan, sholat, sholawat, dzikir, sodakoh dan puasa serta amal lainnya.

Sebab bulan Rojab merupakan bulan yang istimewa, dimana di bulan ini Rasulullah mendapat perintah solat dari Allah secara langsung melalui peristiwa isro' mi'roj.

Karenanya jangan sia-siakan kesempatan bulan Rajab kali ini,senyampang Allah masih mengaruniakan usia kepada kita.***

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah