Saat Pandemi, Wisatawa Butuh Rp1,5 Juta Untuk Saksikan Blue Flame di Kawah Ijen

- 22 Februari 2022, 18:32 WIB
Blue Flame di Kawah Ijen. Wisatawan harus merogoh kocek Rp1,5 Juta untuk bisa menyaksikan.
Blue Flame di Kawah Ijen. Wisatawan harus merogoh kocek Rp1,5 Juta untuk bisa menyaksikan. /SinergiJatim.Com

KlikBondowoso.Com - Menikmati pemandangan alam berupa Blue Flame menjadi salah satu daya pikat Kawah Ijen.

Kawah ini bisa di daki dari arah Banyuwangi dan dari arah Bondowoso.

Salah satu daya pikat yang ditawarkan adalah blue flame.

Namun saat pandemi, untuk menikmati Blue Flame, wisatawan mengaku harus merogoh kocel Rp1,5 Juta.

Untuk apa biaya itu? Berikut penjelasannya seperti dilansir SINERGI JATIM dengan judul 'Wisatawan Harus Rogoh Kocek 1,5 Juta Agar Bisa Saksikan Fenomena Blue Flame TWA Kawah Ijen'

Diungkapkan oleh RD, salah satu wisatawan asal Banyuwangi yang akhir bulan Januari 2022 lalu mendaki Gunung Ijen untuk menyaksikan fenomena blue flame.

“Jadi akhir Januari lalu saya mendaki ke Kawah Ijen untuk bisa melihat blue flame,” ungkap RD saat dikonfirmasi wartawan, Selasa 22 Februari 2022.

Menurut RD, selama pandemi Covid-19 ini, wisatawan memang tidak bisa menyaksikan fenomena blue fire. Sebab, pendakian ke gunung ijen baru dibuka pada pukul 03.00 WIB.

Padahal, fenomena blue flame tersebut hanya bisa disaksikan pada dini hari hingga menjelang subuh.

Baca Juga: Laga Tunda PSM Makasar vs Persib Bandung, PSM Tekad Kalahkan Skuad Maung Bandung

Baca Juga: Persib Bandung Akui Kekuatan PSM Makasar, Lebih Fokus Rebut 3 Poin untuk Raih Juara Liga 1

“Kalau mendaki pukul 03.00 WIB, maka sampai dasar kawah jam 05.00, sehingga fenomena blue flame nggak bisa dilihat,” ungkapnya.

Namun dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp 1,5 juta, RD akhirnya bisa mendaki Gunung Ijen pada pukul 01.00 WIB.

Biaya tersebut ditarik oleh agen travel dengan alasan untuk pengurusan SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) ke BKSDA agar bisa mendaki Gunung Ijen pada pukul 01.00 WIB.

Selain itu, dirinya juga mendapat fasilitas berupa guide tour lokal yang memandunya menuju dasar Kawah Ijen guna menyaksikan fenomena blue flame yang konon satu-satunya di dunia.

"Oleh agen travel saya dimintai uang Rp 1,5 juta, katanya untuk pengurusan SIMAKSI, biar bisa mendaki pukul 01.00 WIB," ungkapnya.

Kendati demikian, RD menyayangkan besaran biaya pengurusan SIMAKSI yang dinilainya sangat memberatkan wisatawan.

Baca Juga: Kronologi Seorang Siswa PSHT di Wuluhan Jember Meninggal Dunia Saat Latihan, Ini Keterangan Polisi

Baca Juga: Bobotoh Kritik Performa Bruno Catanhede, Robert Albert Terus Pertahankan

“Kalau bagi yang berduit mungkin (biaya) itu kecil. Tapi bagi wisatawan yang mungkin pas-pasan, tentu sangat memberatkan,” pungkasnya.

Ia pun berharap BKSDA kembali membuka TWA Kawah Ijen seperti semula tanpa ada pembatasan waktu pendakian.

Sehingga wisatawan bisa menyaksikan kembali fenomena blue fire tanpa harus merogoh kocek untuk biaya untuk pengurusan SIMAKSI.*** (Abdul Rozik Fanani/sinergijatim.com)

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Sinergi Jatim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah