"Ada yang saling gandengan, keluar bersama. Yang satu bisa keluar. Satunya tertinggal. Balik lagi untuk menolong. Akhirnya terinjak-injak mati," tegasnya.
"Ada juga yang memberi bantuan pernapasan. Karena satunya tidak bisa bernafas. (berikutnya) Kena semprot juga. Akhirnya mati," terangnya.
Karenanya lebih mengerikan daripada yang beredar. "Karena ini ada di CCTV," terangnya.
Dijelaskan, yang mati dan cacat serta kritis. Itu terjadi karena desak-desakan setelah ada Gas Air Mata yang disemprotkan. "Itu penyebabnya," tegas Mahfud MD.
Adapun tingkat keberbahayaan atau racun pada gas itu, sekarang sedang diperiksa oleh Badan Risert dan Inovasi Nasional (BRIN).***