Hasil Survei BPKP Jatim Hanya 50 Persen Warga Indonesia yang tahu apa itu BPKP, Disampaikan Saat di Unej

- 26 Mei 2023, 07:07 WIB
Kuliah Umum di Unej Jember
Kuliah Umum di Unej Jember /Humas Unej for KlikBondowoso

KlikBondowoso.Com - Ada pernyataan menarik bernada guyon dari Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur, Abul Chair. Menurutnya dari sebuah survey yang dilakukan BPKP, hanya 50 persen warga Indonesia yang tahu apa itu BPKP. Bahkan banyak yang keliru mengira dengan BPKB alias Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor. Oleh karena itu dalam rangka mempromosikan dan menyosialisasikan tugas dan fungsi BPKP khususnya untuk anak muda, pihaknya menggandeng dunia kampus, salah satunya Universitas Jember.

Niatan ini disampaikan oleh Abul Chair di hadapan Rektor Universitas Jember bersama jajarannya serta mahasiswa dalam kegiatan “BPKP Goes to Campus” yang digelar di gedung auditorium Universitas Jember (24/5). Acara siang itu diisi dengan penandatanganan nota kesepahaman antara BPKP Provinsi Jawa Timur dengan Universitas Jember. Kemudian diteruskan dengan kuliah umum berjudul Pengawasan Adaptif dan Terpadu Untuk Pembangunan Berkelanjutan yang diberikan oleh Abul Chair.

“Banyak yang bertanya apa peran, tugas dan fungsi BPKP ? Lantas apa beda BPKP dengan BPK ? Untuk diketahui kami adalah lembaga internal yang bertugas mengawal pembangunan nasional, mengamankan keuangan negara dan daerah, mengamankan aset negara, dan meningkatkan tata kelola yang baik. Jadi kami terlibat sejak mulai perencanaan hingga pengawasan program lintas sektoral di Indonesia. Sementara kawan-kawan BPK sebagai lebaga eksternal yang akan memeriksa keuangan negara setelah program berjalan,” ungkap Abul Chair yang alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.

Pria asal Sumenep yang kuliah di Universitas Jember tahun 1988 ini kemudian menjelaskan perubahan paradigma BPKP dari yang semula menjadi wacthdog kini memposisikan sebagai rekan bagi manajemen organisasi pemerintah dalam mengenali resiko yang mengancam tujuan organisasi. Kemudian berusaha menjadi katalis dan fasilitator hingga agen perubahan organisasi pemerintah.

“BPKP sudah meninggalkan kesan menunggu di tikungan, jika sebuah organisasi bermasalah baru BPKP muncul. Kami memilih aktif sejak awal dengan menjadi rekan dalam perencanaan, pengorganisasian, penganggaran hingga pengawasan untuk semua organisasi pemerintah. Mengingat rentang tugas dan fungsi yang luas dan lintas sektoral maka kami butuh dukungan semua pihak termasuk perguruan tinggi. Sebab akuntabilitas dapat dicapai dengan kerjasama,” tutur Abul Chair yang sebelum bertugas di Jawa Timur sempat menjadi Direktur Investigasi I di BPKP Pusat.

Tawaran kerjasama Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur ini disambut hangat oleh Rektor Universitas Jember. Menurut Iwan Taruna, Universitas Jember telah merasakan bantuan dari BPKP Provinsi Jawa Timur. Apalagi dengan adanya Merdeka Belajar-Kampus Merdeka terbuka peluang berbagai bentuk kerjasama, dari mulai magang mahasiswa dan dosen, penelitian bersama hingga praktisi mengajar di kampus.


“Sejak tahun 2016 program 4 in 1 Islamic Development Bank di Universitas Jember sudah mendapatkan pendampingan dari BPKP Provinsi Jawa Timur. Saran dan masukan dari BPKP juga turut membantu kami mewujudkan pelaksanaan good university goverment di Universitas Jember”, kata Iwan Taruna.***

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x