Materi Khutbah Jumat Muharram 2023, Tentang Berbakti Kepada Orang Tua yang Telah Meninggal

- 22 Juli 2023, 12:29 WIB
Teks Khutbah Jumat Bulan Muharram.
Teks Khutbah Jumat Bulan Muharram. /facebook/amnan/

Dari Abdullah bin Amru dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dosa besar ialah menyekutukan Allah, durhaka kepada orangtua, membunuh, dan bersumpah palsu.”[1] (HR. Bukhari: 6675)

Hadirin jama’ah Jum’at rohimakumulloh

Menyayangi, melayani, dan berbakti kepada kedua orangtua merupakan salah satu jalan terbaik yang bisa dilakukan seorang hamba untuk mendapat ridha dan ampunan Allah Swt. Karena ridha orangtua termasuk ridha Allah Swt. Dengan birrul walidain juga akan dimudahkan dibukaknya jalan menuju surga. Sesungguhnya Allah sangat mencintai jalan seorang hamba yang mau berbakti kepada kedua orang tua. Dalam Kitab Al-Adab al-Mufrad karangan Imam Bukhari dijelaskan:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: مَا مِنْ مُسْلِمٍ لَهُ وَالِدَانِ مُسْلِمَانِ يُصْبِحُ إِلَيْهِمَا مُحْتَسِبًا، إِلَّا فَتْحَ لَهُ اللَّهُ بَابَيْنِ – يَعْنِي: مِنَ الْجَنَّةِ – وَإِنْ كَانَ وَاحِدًا فَوَاحِدٌ، وَإِنْ أَغْضَبَ أَحَدَهُمَا لَمْ يَرْضَ اللَّهُ عَنْهُ حَتَّى يَرْضَى عَنْهُ

Dari Ibnu ‘Abbâs, ia berkata: “Tidaklah seorang Muslim yang memiliki dua orang tua (muslim), kemudian mengunjungi keduanya di pagi hari karena mengharap ridha Allah, kecuali Allah akan membukakan baginya dua pintu – yakni dua pintu surga – jika hanya ada satu (salah satunya telah meninggal dunia), maka (dibukakan baginya) satu (pintu). Jika dia membuat salah satunya marah, Allah tidak akan ridha kepadanya sampai ia (salah satu orang tua yang marah) ridha kepadanya.”

Hadirin jama’ah sholat jum’at yang dirahmati Allah Swt

Sosok ibu adalah orang yang lebih kita utamakan dan kita perlakukan dengan baik daripada sosok ayah. Hal ini karena berdasarkan hadis Nabi, Rasulullah bersabda ketika ditanya oleh salah seorang dari laki-laki:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ: «أُمُّكَ» قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أُمُّكَ» قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أُمُّكَ» قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أَبُوكَ»

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?” Rasullullah menjawab: ‘Ibumu’. ‘Lalu siapa lagi?’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ayahmu’.[2] (HR. Bukhari: 5971)

Dalam hadis tersebut nama ibu disebutkan tiga kali dan sosok ayah hanya disebutkan satu kali. Sosok ayah memang memiliki andil yang sangat besar, yaitu memberikan pendidikan dan nafkah bersama dengan ibu. Namun sosok ibu lebih diutamakan memandang ibu telah melewati tiga fase kesulitan, di mana ia merasakan penderitaan yang sangat berat dan perasaan susah payah dalam wujudnya seorang anak. Di antaranya melahirkan, mengandung dan menyusui.

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Lirboyo.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah