Bagaimana Pengobatan Rabies

- 8 Mei 2024, 12:55 WIB
Dinas Kesehatan Bali mengumumkan jumlah kematian manusia akibat gigitan hewan penular rabies (HPR) menurun selama tahun 2023 berkat penyediaan dan pemberian vaksin anti rabies (VAR).
Dinas Kesehatan Bali mengumumkan jumlah kematian manusia akibat gigitan hewan penular rabies (HPR) menurun selama tahun 2023 berkat penyediaan dan pemberian vaksin anti rabies (VAR). /Foto ilustrasi/ I Stock/

klikBondowoso- Rabies adalah penyakit yang menakutkan dan mematikan yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh gigitan hewan yang terinfeksi. Rabies tidak boleh dianggap sepele, karena ribuan orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit ini. Sehingga penting untuk mengetahui bahwa masih ada upaya pengobatan yang bisa dilakukan untuk menangani rabies. Pengobatan rabies melibatkan sejumlah langkah medis dan vaksinasi yang diberikan sesuai dengan protokol yang ditetapkan.

Rabies perlu mendapatkan penanganan secara cepat. Bahkan seseorang yang terinfeksi rabies sangat disarankan untuk memperoleh penanganan sebelum mengalami gejala rabies. Karena apabila rabies sudah menginfeksi cukup parah bahkan hingga ke otak, rabies memiliki risiko yang tinggi mengakibatkan kematian.

Dalam mengobati rabies, ada beberapa cara yang mungkin akan dilakukan oleh dokter, seperti pembersihan luka, pemberian serum antirabies dan pemberian vaksin rabies dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Pembersihan luka

Luka yang disebabkan oleh gigitan atau cakaran hewan yang disinyalir terinfeksi rabies akan dibersihkan menggunakan sabun antiseptik dan air selama kurang lebih 15 menit. Kemudian luka bekas gigitan atau cakaran tersebut harus diberikan Povidone Iodine, yaitu agen antiseptik guna mencegah terjadinya infeksi pada luka. Bahkan, dokter bisa saja langsung memberikan serum antirabies ke luka tersebut bila diperlukan.

2. Serum antirabies

Human rabies immune globulin (HRIG) atau lebih akrab disebut dengan serum antirabies diberikan kepada pasien yang belum pernah memperoleh vaksin rabies dan memiliki luka dengan risiko rabies yang tinggi. Ada beberapa kategori pasien yang menjadi prioritas dalam menerima serium antirabies, seperti:

· Terdapat luka lebih dari satu gigitan

· Area yang tergigit hewan berada di area yang terdapat banyak saraf, seperti leher, kepala ataupun tangan

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah