Mengenal Biosite Hutan Pelangi, Keanekaragaman Biologi Ijen Geopark Bondowoso Banyuwangi

12 Oktober 2021, 09:30 WIB
Hutan Pelangi menjadi salah satu kekayaan alam Ijen Geopark wilayah Bondowoso. Ada di areah KPH Perhutani Bondowoso. /klikbondowoso/sholikhul huda

KlikBondowoso.Com - Hutan Pelangi adalah salah satu kawasan yang terletak di area Perhutani KPH Bondowoso di Kecamatan Sumberwringin.

Hutan pelangi merupakan salah satu bagian dari Keanekaragaman biologi (Biodiversity) dalam kawasan Ijen Geopark Bondowoso Banyuwangi.

Dikutip dari Buku Pintar Ijen Geopark Wilayah Bondowoso, yang dimaksud Keanekaragaman biologi adalah perpaduan antara kekayaan jenis makhluk hidup yang meliputi 5 Kingdom dalam Ilmu Biologi, khususnya vegetasi tumbuhan dan hewan yang terdapat didalam suatu ekosistem.

Biodiversity merupakan salah satu aspek penunjang Ijen Geopark karena sejarah perkembangan makhluk hidup di kawasan Kaldera Ijen mulai dari awal letusan hingga kondisi saat ini dapat digambarkan dengan melalui Biogeografi dan jenis-jenis Vegetasi tumbuhan maupun hewan yang terdapat di kawasan ini.

Unsur biodiversity tersebut merupakan salah satu pilar penting yang dinamis bagi geopark karena dapat menggambarkan biodiversity alamiah yang
terbentuk di kawasan Ijen.

Biosite Hutan Pelangi terletak di Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso.

Baca Juga: Geosite Ijen Kawah Ijen, Kekayaan Blue Fire di Ijen Geopark Bondowoso

Baca Juga: Luas Kawasan Ijen Geopark Bondowoso dan Banyuwangi 4.723 Kilometer Persegi

Hutan Pelangi adalah Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sumberwringin seluas 23,6 Ha sebagai pusat penelitian dan konservasi bagi beberapa jenis kelompok tanaman sejak Tahun 1939.

Nama Hutan Pelangi disesuaikan dengan karakteristik salah satu pohon eksotis yaitu Kayu Leda (Eucalyptus deglupta) yang tersebar di wilayah Maluku dan Papua.

Daya tarik gradasi warna-warni seperti pelangi pada batang kayu disebabkan oleh proses Oksidasi Kambium batang dengan Oksigen dan menghasilkan warna hijau, kuning, biru, jingga hingga cokelat.

Eucalyptus Deglupta merupakan Tanaman Endemik Indonesia yang rentan di alam dan populasinya terus menurun akibat eksploitasi berlebihan di habitat aslinya.

Ahli Biologi Universitas Jember, Rendy Setiawan, menyebutkan warna pada batang pohon eucalyptus itu disebabkan karena proses oksidasi antara kambium dengan oksigen.

Sehingga ketika getah atau kambium tanaman itu mengelupas, jadilah gradasi warna. Batang pohon di hutan pelangi tersebut akan berwarna hijau, kuning, merah jingga, hingga biru tua, lalu coklat. Siklus tersebut akan berlangsung dan selalu berulang sepanjang tahun.***

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Buku Pintar Ijen Geopark Bondowoso

Tags

Terkini

Terpopuler