Jelajah Keanekaragaman Kabupaten Bondowoso, menuju Ijen Geopark

- 21 Juni 2021, 21:45 WIB
Kebudayaan daerah Bondowoso.
Kebudayaan daerah Bondowoso. /PORTAL JEMBER/Nalendra Yogeswara

KlikBondowoso.com - Bondowoso dikenal dengan kota tape. Kota kecil didataran tinggi ujung timur pulau jawa ini menyimpan banyak keunikan.

Keanekaragaman budaya dan wisata alamnya, membuat kabupaten Bondowoso menyimpan banyak kenangan.

Bahkan, salah satu wisata alamnya menjadi merupakan terunik di dunia.

Tidak enak rasanya saat bepergian di kota ini tanpa mencicipi makanan lembut dan manis khas Bondowoso.

Tape Bondowoso terkenal dengan rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut namun tidak basah. Tape sendiri merupakan makanan berbahan dasar singkong yang difermentasikan.

Tidak tanggung-tanggung tape ini dikenal hingga ke luar daerah bahkan mancanegara. Bahan diambil dari tanah Bondowoso sendiri lalu dikemas dalam wadah anyaman yang disebut besek yang diproduksi oleh masyarakat setempat.

Sebagaimana dikutip KlikBondowoso.com dari PortalJember yang berjudul Jelajah Budaya: 6 Keanekaragaman Bondowoso Khas Kota Tape, Kabupaten Bondowoso juga dikenal dengan peristiwa bersejarah pahit yang sudah banyak memakan korban jiwa pada waktu itu. Sekarang telah dibuatkan monumen yang dikenal dengan Gerbong Maut.

Banyak sekali yang bisa kita dapatkan saat berkunjung di sana, dikutip PORTAL JEMBER dari berbagai sumber. Berikut keanekaragaman budaya setempat yang harus diketahui.

1. Ronteg Singo Ulung

Hampir sama dengan Barongsai dan Can Macanan Kaduk budaya Jember yang pernah di bahas sebelumnya. Bondowoso memiliki kesenian yang serupa dengan barongsai, yaitu Singo ulung atau biasa disebut dengan Ronteg Singo Ulung, kesenian yang lahir di Desa Blimbing, Kecamatan Tapen.

Ronteg singo ulung adalah tari yang melibatkan tiga singa, di mana setiap singa dimainkan oleh dua orang.

Ada nilai historis dari kesenian ini, konon asal usul terciptanya singo ulung tak lepas dari kisah tokoh masyarakat desa Blimbing yang terkenal akan kesaktiannya yaitu Juk Seng dan Jasiman, kedua tokoh ini sangat berjasa sehingga masyarakat mengenangnya dengan membuat kesenian Ronteg Singo Ulung.

Untuk dapat menyaksikan kesenian singo ulung di Bondowoso, secara langsung acara Singo Ulung yang dikemas dalam ritual bersih desa datanglah ke Desa Blimbing Kecamatan Tapen pada pertengahan bulan Sya’ban.

Baca Juga: Bondowoso Kota Tape, ini Manfaat Tape Singkong bagi Tubuh

2. Tari Topeng Kona

Tari topeng Kona dapat ditemukan ketika berkunjung ke Bondowoso. Tarian yang dimainkan oleh para penari yang menggunakan topeng putih atau kuning dan didominasi dengan busana serba merah yang melambangkan keberanian.

Tari topeng Kona biasanya diselenggarakan saat acara bersih desa di desa Blimbing Kecamatan Tapen. Biasanya tari ini satu paket dengan tari Singo Ulung

Tarian Topeng Kona melambangkan kegagahan dan keberanian perjuangan rakyat untuk membangun Bondowoso lebih mapan.

Acara topeng Kona dapat disaksikan ketika festival Muharram dan acara bersih desa di Desa Blimbing.

Baca Juga: Porang Menjadi Komoditas Primadona di Jawa Timur dengan Perputaran Uang Rp449 Milyar pada 2020

3. Ojung

Ojung atau juga disebut Ojungan merupakan salah satu tradisi masyarakat Bondowoso yang sedikit terkesan ekstrim.

Pertunjukan kesenian yang satu ini memadukan ketangkasan, seni, religi dan beladiri di mana para peserta akan saling cambuk menggunakan rotan tanpa menggunakan pelindung tubuh samasekali.

Biasanya kesenian ini digunakan sebagai ritual untuk menurunkan hujan ketika di Bondowoso mengalami musim kemarau panjang.

Para pemain Ojung percaya bahwa semakin banyak darah yang diteteskan akan semakin cepat turun hujan.

Saat pertujukan berlangsung, para penonton tidak perlu panik karena tidak ada dendam di sini, selesai acara mereka akan saling berjabat tangan menandakan perdamaian.

Sekarang ini Ritual Ojung sudah dikemas dalam bentuk tarian yang bisanya dibawakan satu paket dengan tari Singo Ulung dan Topeng Kona.

Namun jika ingin melihat tari Ojung asli yang benar benar digunakan untuk ritual, datanglah ke Bondowoso ketika musim kemarau panjang.

Ada beberapa wilayah yang masih mempertahankan Tradisi Ojung ini, seperti wilayah Leprak, Kecamatan Pajekan dan Desa Blimbing, Kecamatan Tapen dan juga di Kecamatan Cermee.

Halaman:

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah