3. Gun Tenggun; pertunjukan seni dan screening film.
4. Seniman wicara dan Galery Tour; presentasi pengkarya dan tour singkat bersama pengkarya.
Albab, salah seorang kurator Hyang Art Fest mengatakan, acara tersebut merupakan gerbong untuk mempertemukan berbagai lapisan kelas masyarakat, dengan tujuan, kepentingan masing-masing.
Acara tersebut pun dianggapnya sebagai acara yang bermakna toleransi.
"Gerbong yang mempertemukan berbagai lapisan kelas masyarakat dengan tujuan, kepentingan, dan onjhur-nya masing-masing. Gerbong yang diikat oleh kesadaran tentang toleransi," terang Albab.
"Hal ini lah yang menjadi semangat dalam pameran ini. 13 pameris berasal dari Bondowoso dan difasilitasi juga oleh para pemuda bondowoso. Sungguh menunjukkan sebuah ekosistem saling mendukung untuk menggerakkan gerbong ini,” lanjut Albab, Kurator Hyang Art Fest.
Selain melakukan program di atas, Kulon Project juga mempublikasi artikel untuk mengabadikan karya, momen, peristiwa dan isu-isu di sekitar dalam bentuk zine sebagai upaya pengarsipan.
Baca Juga: 7 Teka Teki Misteri Kucing yang Banyak Belum Diketahui Masyarakat Luas
Zine ini membingkai sebaik-baiknya memori yang telah terealisasi selama acara terselenggara. Zine dapat dibaca melalui link https://bit.ly/kulonproject.
Kulon Project dalam melaksanakan program ini juga melibatkan berbagai komunitas dan seperti Rumah Baca Tusuk Sate, Komunitas Vespa Family, Padepokan Nyai Surti.