"Saat ini penyebaran narkotika malah dari Desa ke Kota, dari teman ke teman maka dari itu sangat perlu edukasi dari Baanar dan Ansor di setiap wilayah untuk bekerjasama," tuturnya.
Sementara Ketua PC BAANAR Bondowoso, Ahmad Zairuddin berpendapat, beberapa wilayah di Bondowoso tercatat merah saat melakukan koordinasi besama Resnarkoba, diantaranya Kecamatan Grujugan, Tepen, Maesan.
"Beberapa wilayah yang sudah tercatat merah oleh Resnarkoba akan diperkuat supaya mampu mengurangi bahkan mengatasi para pengguna narkoba untuk berhenti mengkonsumsinya," jelasnya.
Zainuddin mengatakan, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Orientasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Khusunya PCNU dan banom-banomnya, karena narkoba banyak menyebar dari kalangan pemuda.
"Kami undang BEM, OSIS, dan Banom NU untuk bekerjasama dalam mengatasi hal ini, karena narkoba penyebarannya cukup cepat di kalangan pemuda," pungkasnya.
Sementara Kepala Unit Resnarkoba Bondowoso, Imam menegaskan, Narkoba sangat berbaya bagi penggunanya apalagi pemuda yang menjadi tonggak pemimpin penerus Bangsa Indonesia.
"Secara tidak langsung narkoba membunuh generasi penerus Bangsa, karena saat ini tidak sedikit pemuda yang mengkonsumsi barang haram tersebut," tuturnya.
Imam menyampaikan, jenis narkoba yang banyak dikonsumsi adalah pil koplo berlabel Y, dan efeknya sangat parah untuk kesehatan.