Menurut Buya Yahya sebenarnya tidak ada hari naas, hari bala' dan atau hari buruk. Tidak ada dalam ajaran agama Islam khususnya.
Dijelaskan oleh Buya Yahya bahwa hari buruk itu adalah hari dimana seorang hamba bermaksiat kepada Tuhannya.
"Hari bencana adalah hari kita bermaksiat, selesai" jawab Buya Yahya tegas.
Lebih lanjut Buya menyarankan agar tidak percaya lagi terhadap keyakinan bahwa hari rabu terakhir dibulan Safar adalah hari buruk atau hari bencana.
"Jangan percaya bulan Safar bulan celaka, dan sebagainya!," kata Buya Yahya lagi.
Ditegaskan oleh Buya Yahya bahwa semua hari itu adalah baik dan hari bencana itu adalah hari dimana kita bermaksiat.
Dikisahkan bahwa Rebo Wekasan ini adalah petuah seorang sholih yang mendapatkan ilham bahwa pada hari rabu terakhir bulan Safar adalah hari bala', sehingga dianjurkan untuk tirakat dan memperbanyak amal ibadah.
Terkait kisah tersebut Buya Yahya menjelaskan bahwa sebenarnya jika memang betul kisah tersebut disampaikan oleh orang yang sholih (ulama), kita boleh percaya atau tidak selama yang disampaikan tersebut tidak bertentangan dengan agama.
Oleh karena itu, terkait persoalan tradisi Rebo Wekasan ini harus ditelisik terlebih dahulu dalam kacamata agama.
Jika tidak bertentangan, maka boleh saja mengikuti apa-apa yang dianjurkan, seperti memperbanyak doa, ibadah, dan lainnya.