Menakjubkan! Senyawa Dalam Bumbu Ini Bisa Kurangi Resiko Kanker Payudara, Padahal Kita Konsumsi Tiap Hari

- 18 Agustus 2022, 11:14 WIB
Ilustrasi. kanker payudara
Ilustrasi. kanker payudara /Pexels/Anna Tarazevich

KlikBondowoso.com - Sebuah hasil studi menyebutkan bahwa senyawa dalam bumbu dapur ini bisa menghentikan kanker payudara.

Banyak orang belum mengetahuinya, padahal bumbu ini sering kita gunakan setiap harinya.

Dalam sebuah penelitian yang mengidentifikasi berbagai subtipe kanker payudara dalam merespon berbagai jenis pengobatan.

Dari penelitian tersbut diperoleh bahwa kanker payudara triple-negatif sangat agresif dan sulit diobati.

Baca Juga: Demi Jebloskan Ferdy Sambo Ke Penjara, Jenderal Bintang 3 Ini Pertaruhkan Karirnya Usut Kasus Brigadir J

Namun, penelitian baru mungkin telah menemukan molekul yang memperlambat jenis kanker ini.

Kanker payudara adalah bentuk kanker paling umum pada wanita di seluruh dunia, dengan hampir 1,7 juta kasus baru didiagnosis pada tahun 2012.

Di Amerika Serikat, kanker payudara juga merupakan paling umum bentuk kanker pada wanita, tanpa memandang ras atau etnis.

Penelitian genetik telah memungkinkan para ilmuwan untuk mengklasifikasikan kanker payudara ke dalam subtipe, yang merespon secara berbeda terhadap berbagai jenis pengobatan.

Subtipe ini dikategorikan menurut ada atau tidaknya tiga reseptor yang diketahui memicu kanker payudara: estrogen, progesteron, dan reseptor faktor pertumbuhan epidermal 2 (HER2).

Kanker payudara yang dites positif untuk HER2 biasanya merespon dengan baik terhadap pengobatan dan bahkan terhadap beberapa obat tertentu.

Namun, ada beberapa jenis kanker yang hasil tesnya negatif untuk HER2, serta untuk estrogen dan progesteron – ini disebut kanker payudara triple-negatif.

Seperti beberapa studi telah menunjukkan, kanker triple-negatif lebih sulit diobati, dan kemoterapi menjadi satu-satunya pilihan.

Baca Juga: Netizen Beri Bintang Satu Pada Boy Cellular, Efek Perbuatan Ownernya Curi Coklat di Alfamart yang Viral

Dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari Medical News Today, penelitian dari Universitas Ruhr di Bochum, Jerman, menguji efek molekul cabai pada sel tumor yang dibudidayakan dari jenis kanker yang sangat agresif ini.

Peneliti dipimpin oleh Dr. Hanns Hatt dan Dr. Lea Weber, serta bekerjasama dengan beberapa institusi di Jerman.

Ini termasuk klinik Augusta di Bochum, rumah sakit Herz-Jesu-Krankenhaus di Dernbach, dan Pusat Genomik di Cologne.

Para peneliti menguji efek bahan aktif yang biasa ditemukan dalam cabai atau lada disebut capsaicin pada kultur sel SUM149PT, yang merupakan model untuk kanker payudara triple-negatif.

Para ilmuwan termotivasi oleh penelitian yang ada, yang menunjukkan bahwa beberapa saluran potensial reseptor transien (TRP) mempengaruhi pertumbuhan sel kanker.

Saluran TRP adalah saluran ion membran yang menghantarkan ion kalsium dan natrium, dan yang dapat dipengaruhi oleh beberapa rangsangan termasuk perubahan suhu atau pH.

Baca Juga: Netizen Beri Bintang Satu Pada Boy Cellular, Efek Perbuatan Ownernya Curi Coklat di Alfamart yang Viral

Salah satu saluran TRP yang memainkan peran penting dalam perkembangan beberapa penyakit dan mendapat banyak perhatian dari para peneliti adalah reseptor penciuman TRPV1.

Capsaicin juga telah terbukti menginduksi kematian sel dan menghambat pertumbuhan sel kanker pada beberapa jenis kanker, termasuk kanker usus besar dan pankreas.

Dalam studi baru ini, para peneliti bertujuan untuk menyelidiki ekspresi saluran TRP dalam sejumlah besar jaringan kanker payudara, serta untuk menganalisis dan memahami bagaimana TRPV1 dapat digunakan dalam terapi kanker payudara.

Para peneliti menemukan beberapa reseptor penciuman khas dalam sel yang dibudidayakan.

Reseptor penciuman adalah protein yang mengikat molekul bau bersama-sama dan terletak di sel reseptor penciuman yang melapisi hidung.

Para ilmuwan menemukan bahwa reseptor TRPV1 muncul sangat sering. TRPV1 biasanya ditemukan di saraf kranial kelima, yang disebut saraf trigeminal.

Reseptor penciuman ini diaktifkan oleh molekul pedas capsaicin serta oleh helional – senyawa kimia yang memberikan aroma angin laut yang segar.

Baca Juga: Kamaruddin Simanjuntak Desak Penyidik Untuk Jadikan Putri Chandrawati Tersangka Pembunuhan Brigadir J

Dr Hatt dan tim menemukan TRPV1 dalam sel tumor dari sembilan sampel berbeda dari pasien kanker payudara.

Para peneliti menambahkan capsaicin dan helional ke dalam kultur selama beberapa jam atau hari. Ini mengaktifkan reseptor TRPV1 dalam kultur sel.

Akibat TRPV1 diaktifkan, sel-sel kanker mati lebih lambat.

Selain itu, sel tumor mati dalam jumlah yang lebih besar, dan sisanya tidak dapat bergerak secepat sebelumnya.

Ini menunjukkan bahwa kemampuan mereka untuk bermetastasis berkurang.

Para penulis mencatat bahwa asupan capsaicin dalam cabai melalui makanan atau inhalasi tidak akan cukup untuk mengobati kanker payudara triple-negatif.***(tim portal sulut03/portal sulut.com)

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: Portal Sulut


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x