Sudah 38 Orang Pendemo yang Tewas Ditangan Militer Myanmar

- 27 Juni 2021, 18:12 WIB
Ilustrasi - Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021.
Ilustrasi - Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. /REUTERS/Stringer//

Baca Juga: Astaga! Penyebab Wanita Sulit Masuk Surga

Ketika dia memperingatkan junta militer tentang konsekuensi yang bakal dihadapi "'Kami sudah terbiasa dengan sanksi,'" dan "Kita harus belajar hidup dengan sedikit Kawan”, ungkap Burgener menirukan ucapan militer Nyanmar. 

Burgener juga mengatakan, dia telah menerima banyak pesan dari warga Myanmar di dalam negeri.

Memohon tindakan internasional yang akan mengakhiri penindasan dan mengarah pada pembebasan pemimpin sipil mereka yang ditangkap Aung San Suu Kyi, peraih Nobel Perdamaian.

“Hari ini adalah hari paling berdarah sejak kudeta terjadi,” katanya. “Hanya dalam satu hari, 38 nyawa melayang sia-sia.”

Burgener tidak merinci sumber informasinya atau menjelaskan di lokasi mana di Myanmar pembantaian itu terjadi.

Tetapi sumber berita lain dan unggahan media sosial dari Myanmar melaporkan angka serupa dari bentrokan di beberapa kota.

Jumlah kematian, jika dikonfirmasi, akan menjadi sekitar dua kali lipat dari rekor satu hari sebelumnya yaitu 18 orang tewas pada hari Minggu.***

 

Halaman:

Editor: Ridho Abdullah Akbar

Sumber: The New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah