Tidak Hanya Indonesia, Warga Eropa Menyakini Covid-19 Adalah Konpirasi

- 31 Juli 2021, 21:30 WIB
Gelombang protes pembatasan sosial skala besar di Prancis dari puluhan ribu gerakan anti Covid-19
Gelombang protes pembatasan sosial skala besar di Prancis dari puluhan ribu gerakan anti Covid-19 /Aljazeera/Denpasar Update

KlikBondowoso.com- Tidak hanya Indonesia yang menyakini bahwa Covid-19 adalah virus konspirasi. 

Dibeberpa belahan negara yang lain juga sama memiliki pola pikir demikian. 

Salah satunya di Prancis. Bahkan puluhan ribu orang melakukan demo dan memprotes pemerintah. 

Di Prancis diperkirakan 160.000  pengunjuk rasa turun ke jalan dalam protes nasional terhadap izin kesehatan presiden Emmanuel Macron  yang  mengakibatkan akses ke restoran dan ruang publik bagi orang yang tidak divaksinasi turun secara drastis.

Baca Juga: Begini Kondisi Terakhir Pantai Pulau Merah Banyuwangi Setelah Ditutup Selama PPKM

“Kebebasan, kebebasan,” teriak demonstran di Prancis dan membawa plakat mencela, “Macron, Tyrant”, “Big Pharma membelenggu kebebasan,”  atau mengatakan “Tidak untuk rasa malu,” tulisan demonstran dalam plakat, yang membuat polisi Prancis harus menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa di ibu kota Paris.

Aksi serupa dilakukan oleh para demonstrasi di seluruh Italia terutama di kota Napoli, Roma dan Turin dengan meneriakkan “Kebebasan dan jatuhkan kediktatoran”,  aksi itulah yang disebut Pas Hijau atau Jalan Hijau.

Pemberlakuan sertifikat akan dilaksanakan mulai awal depan untuk makan di restoran dan mengunjungi bioskop di antara kegiatan dalam ruangan lainnya.  Banyak orang berkumpul tanpa menggunakan masker,  tetapi jumlah pemilih lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya.

Di London ribuan orang juga turut melakukan aksi protes dan menentang  apa yang mereka gambarkan sebagai pengikisan kebebasan sipil. Demonstran mengatakan aplikasi lacak dari pemerintah Inggris membatasi pergerakan mereka, dengan lebiih dari 600.000 orang diminta untuk mengasingkan diri  satu minggu dalam sebulan.

Halaman:

Editor: Ridho Abdullah Akbar

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah