Media Asing Peringatkan Jokowi Akan Terancam Jatuh Karena Rakyat Marah

- 28 Maret 2022, 17:19 WIB
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /Instagram @jokowi/


KlikBondowoso.com - Jokowi menjadi sorotan banyak media asing usai muncul isu perpanjangan masa jabatannya sebagai presiden.

Isu perpanjangan masa jabatan tersebut ternyata tidak saja ramai diperbincangkan didalam negeri, namun juga diluar negeri.

Isu mengenai Perpanjangan masa jabatan Jokowi ini disorot salah satu media prestisius di Inggris.

The Economist, media yang berpusat di London ini menerbitkan sebuah artikel yang membahas hal tersebut.

Baca Juga: Elon Musk Bentuk Poling di Twitter, Ingin Kembangkan Paltform Baru yang Tidak Merusak Demokrasi

"The economist, media yang sangat terpengaruh dan prestisius dan berbasis di London Inggris, menurunkan sebuah artikel yang sangat menarik mengenai masa depan politik Jokowi," tutur Konsultan media dan politik, Hersubeno Arief, Sabtu, 26 Maret 2022. Sebgaaimna dilansir KlikBondowoso.com dari Pikiran Rakyat.com.

Dia menuturkan bahwa dalam artikel tersebut, Jokowi digambarkan tengah berjuang menghadapi risiko kembar.

Risiko kembar atau Twin Risk tersebut terdiri dari risiko politik dan risiko ekonomi.

"Jokowi digambarkan oleh the economist saat ini tengah berjuang memperpanjang masa jabatannya," ucap Hersubeno Arief.

Baca Juga: Tips Ramadhan, Resep Bumbu Dasar Oranye, Bikin Masak Jadi Lebih Irit Tenaga

"Dan dalam pengamatan the economist, Jokowi itu tengah menghadapi resiko politik dan ekonomi yang disebutnya sebagai resiko kembar atau Twin Risk," ujarnya menambahkan.

Hersubeno Arief kemudian membeberkan dua jenis risiko politik yang disebutkan oleh The Economist.

"Resiko politik berasal dari kalangan internal partai pendukungnya yang menolak amandemen konstitusi yang memungkinkan dia untuk memperpanjang masa jabatannya," katanya.

Sedangkan risiko ekonomi berasal dari polemik minyak goreng dan kenaikan berbagai harga komoditi.

Baca Juga: Buya Yahya Beberkan Niat Puasa Ramadhan yang Benar.

"Sementara risiko ekonomi adalah krisis berupa kelangkaan minyak goreng, kenaikan berbagai komoditi, termasuk juga gedung yang dipicu oleh perang antara Rusia dengan ukraine," tutur Hersubeno Arief.

Dia pun menyoroti bagaimana The Economist memberikan peringatan terhadap Jokowi.

Dalam artikelnya, media tersebut mengingatkan bahwa Jokowi bisa terancam dijatuhkan oleh rakyat yang memilihnya.

"Bila tidak hati-hati mengelolanya, the economist memperingatkan Jokowi yang naik ke tampuk kekuasaan atas dukungan dari masyarakat di kelompok populis maka dia juga bisa dijatuhkan karena kemarahan rakyat yang dulu mendukungnya," kata Hersubeno Arief, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Hersubeno Point, Minggu, 27 Maret 2022.***(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat.com)

 

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah