“Ada kubu berbeda dalam kelompok konservatif ini, termasuk individu yang lebih garis keras dan kubu lain yang dianggap lebih pragmatis,” kata Hamidreza Azizi, peneliti tamu di SWP, sebuah wadah pemikir yang berbasis di Berlin.
Dia meyakini ini akan perebutan posisi di parlemen baru dan di tingkat daerah akan makin intensif.
Siapa pun yang mengambil alih peran Raisi akan mewarisi agenda terlarang dan kekuasaan yang terbatas.
Otoritas pengambilan keputusan tertinggi di Republik Islam tersebut ada di tangan Pemimpin Tertinggi.
Kebijakan luar negeri, khususnya di kawasan ini, berada di tangan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang memiliki kekuatan yang semakin besar.