KlikBondowoso- Air dan bunga menjadi salah satu perlengkapan sesajen yang wajib ada dalam uapaca adat masyarakat Jawa.
Air dan bunga dalam sesajen memiliki makna, kisah, dan filosofi yang sangat mendalam tentang kehidupan manusia.
Untuk mengetahui apa makna dari air dan bunga tersebut, simak ulasannya dalam artikel ini hingga selesai.
Baca Juga: Inagurasi BRI Fellowship Journalism 2023, 45 Jurnalis Resmi Peroleh Beasiswa S2
Dilansir KlikBondowoso dari channel YouTube Dewi Sundari Praktisi Kejawen yang diunggah 25 Maret 2019, berikut penjelasa selengkapnya.
Sesajen ini disediakan dalam upacara tertentu bukan dengan tujuan sebagai tumbal, melainkan sebagai wujud syukur kepada Tuhan.
Praktisi Kejawen, Desi Sundari mengatakan bahwa sesajen dalam sebuah upacara dibuat dengan dengan niat mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan.
Baca Juga: Kisah Asal-usul Ramalan Jayabaya, Prabu Jayabaya Tidak Terbukti sebagai Penulisnya?
Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk memupuk kebersamaan dan kerukunan antara sesama.
Meskipun ada sesajen dalam sebuah upacara, orang yang berkumpul tetap memanjatkan doa kepada Tuhan, bukan kepada zat-zat yang lain.
Perlengkapan dalam sesajen yang dibuat secara simbolik memiliki makna dan pesan penting bagi kehidupan.
Baca Juga: Makna Kue Lapis Legit, Kue Tradisional sebagai Simbol Kemakmuran
Seperti halnya air dan bunga yang merupakan salah satu perlengkapan wajib dalam sesajen.
Air dan bunga merupakan perlambang mengenai kebutuhan pokok manusia.
Air menjadi simbol pembawa kehidupan bagi banyak makhluk hidup di dunia, seperti halnya air menjadikan bunga dan tanaman tumbuh.
Itulah makna, kisah, dan filosofi air dan bunga dalam sesajen di masyarakat Jawa yang memiliki makna penting dalam kehidupan.
*)Disclaimer: Cerita dalam artikel ini diolah berdasarkan sumber-sumber populer di masyarakat sebagai tambahan wawasan. Dimungkinkan ada versi lain terkait kisah ini.***