Gus Yahya, Ketua Umum PBNU yang Sempat 'Digagalkan' Gus Dur Menjadi Anggota DPR RI, Ada Hikmah Dibalik Itu

- 24 Desember 2021, 16:09 WIB
KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026.
KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026. /Instagram Yahya Cholil Staquf

“Dadaku mengembung, karena harapan besar jadi DPR. Ayahku, Wakil Ketua Dewan Syuro, datang agak belakangan. Aku tenang saja menunggu. Hatiku terlanjur terlalu besar untuk mengkhawatirkan apa pun.,” tutur Gus Yahya.

Namun, kekecewaan kembali menimpa Gus Yahya. Sang ayah, KH Cholil Bisri yang juga anggota Dewan Syuro PKB, memberi kabar padanya. Bahwa Gus Dur selaku Ketua Dewan Syuro, tidak setuju jika Gus Yahya yang dipilih menjadi anggota DPR RI menggantikan Matori Abdul Jalil melalui mekanisme PAW.

"'Silahkan teman-teman memutuskan sendiri', katanya, tapi...", ayahku membuat jeda yang menegangkan,"...asalkan bukan Yahya,” kenang Gus Yahya menirukan ucapan Gus Dur kepada ayahnya itu.

Baca Juga: KH Miftachul Akhyar Terpilih Jadi Rais Aam PBNU dalam Muktamar NU ke 34 di Lampung

Gus Yahya tidak tahu persis apa alasan Gus Dur “melarangnya” jadi anggota DPR.

“Sejak itu aku mangkel sama Gus Dur. Aku ini salah seorang pendiri Partai. Masak nggak boleh jadi DPR? Sedangkan semua teman-temanku boleh,” tutur kakak kandung Yaqut Cholil Qoumas –Menteri Agama dan Ketua Umum PP GP Ansor- ini.

Kekecewaan Gus Yahya semakin bertambah karena saat di Pemilu 2004, ia hanya di tempatkan sebagai caleg di Kalimantan Timur, daerah yang bukan basis PKB.
Sejak itu, Gus Yahya memilih untuk menjauhi hingar bingar dunia politik nasional.

“Sampai aku pulang kampung, ngendon di rumah, dan hanya mengawasi Jakarta dari kejauhan. Disitu aku punya waktu untuk merenung-renung dan membolak-balik hati, dalam keadaan tidak lagi terlalu berkepentingan terhadap kompetisi di dalam partai,” papar Gus Yahya.

Namun belakangan, ia baru mengetahui “hikmah” mengapa Gus Dur bersikeras mencegahnya menjadi anggota DPR RI. Hal itu setelah sejumlah anggota DPR ditangkap oleh KPK, polisi dan kejaksaan. Kebanyakan mereka tersandung kasus korupsi.

Gus Yahya meyakini, Gus Dur mencegahnya jadi anggota DPR karena khawatir ia “tidak kuat menahan godaan” dari kasus pelanggaran hukum sebagai pejabat negara. Menurutnya, Gus Dur bisa menilai kapasitas seseorang untuk mengemban jabatan secara tepat.

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: LumajangNetwork


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah