5 Mitos Dari Kota Pelajar, Yogyakarta: Memeluk Tugu Jogja Agar Cepat Lulus Kuliah?

- 16 Juli 2022, 06:49 WIB
Tugu Jogja, salah satu destinasi wisata malam hari di Jogja. Instagram/@gunadieko
Tugu Jogja, salah satu destinasi wisata malam hari di Jogja. Instagram/@gunadieko /

KlikBondowoso.com - Di setiap wilayah atau daerah memiliki mitos tersendiri yang di yakini oleh masyarakatnya.

 
Salah satunya di daerah Yogyakarta, yang dikenal dengan kota pelajar ini juga memiliki mitos tersembunyi.
 
Dimasa modern ini, mitos-mitos yang berkembang hanya dianggap halusinasi atau sebagai dongeng belaka.
 
Dalam artikel ini akan membahas 5 mitos dari kota yang berjulukan Kota Pelajar, Yogyakarta.
 
Beberapa orang mungkin saat mendengar sebuah mitos akan berfikir bahwa itu adalah hal yang tak masuk di akal.
 
 
 
Mitos berkembang dengan tujuan menciptakan keragaman budaya di berbagai daerah, termasuk Yogyakarta.
 
Yogyakarta yang dikenal dengan kota yang berpendidikan, berkebudayaan dan destinasi wisata, juga menyimpan segudang mitos didalamnya.
 
Seperti yang sudah beredar di kalangan masyarakat salah satunya tentang kisah Nyai Roro Kidul.
 
Tak hanya itu, berikut 5 mitos lainnya yang ada di kota pelajar, Yogyakarta:
 
1. Memeluk Tugu Jogja
 
Di kalangan mahasiswa yang sedang belajar di kampus Yogyakarta, mereka lebih mengenal Tugu Jogja sebagai Tugu Golong Gilig. 
 
Tugu tersebut menjadi terkenal karena didukung oleh mitos yang berkembang dari mulut ke mulut.
 
Konon katanya jika ingin segera lulus dan menyandang gelar, harus lah mahasiswa tersebut memeluk Tugu Jogja.
 
 
Berkat mitos tersebut, tidak sedikit mahasiswa yang ingin lulus dan melakukan tindakan tersebut.
 
2. Suara Andong
 
Mitos selanjutnya, yakni bagi yang mendengar derak roda Andong dimalam hari, menandakan para pendatang tersebut akan betah tinggal di Jogja. 
 
Konon, Derak Andong dan Kuda tersebut milik Kanjeng Ratu Kidul sebagai sambutan selamat datang bagi para pendatang oleh Penguasa Pantai Selatan.
 
3. Suara Korps Drum Band
 
Di beberapa tempat misterius di Yogyakarta sering menggemakan suara Korps Drum Band di waktu subuh. 
 
Dari kejadian yang selalu terulang maka mendukung untuk dijadikan mitos bahwa gema Korps Drum Band tersebut berasal dari Kerajaan Merapi.
 
4. Foto Depan UGM
 
Suatu area di depan gerbang utama Kampus Universitas Gajah Mada digaungkan mitos oleh mahasiswa. 
 
Konon, jika mahasiswa yang belum lulus dari UGM nekat untuk berfoto di areal tersebut, maka mereka akan menelan akibatnya untuk menjadi mahasiswa abadi. 
 
Dari kehangatan mitos tersebut, jika mahasiswa ingin cepat lulus diharapkan tidak berfoto di area tersebut.
 
 
5. Lampor di Lembah Kali Code
 
Di setiap malam tertentu, masyarakat yang tinggal di sepanjang Kali Code kerap kali mendengar suara gemerincing dan derap kaki kuda. 
 
Spontan, mereka dengan sigap menutup pintu dan jendela, mereka percaya bahwa itu suara lampor.
 
Konon, tentara Laut Selatan sedang mengantarkan Kanjeng Ratu Selatan menuju Gunung Merapi. 
 
Mitos ini terjadi sudah sangat lama namun sampai saat ini masih diyakini oleh beberapa masyarakat.
 
Itulah 5 mitos yang beredar di Yogyakarta. Sebuah Mitos tercipta bukan untuk menipu daya atau menciptakan hal-hal palsu.
 
Namun, sebuah mitos hanyalah mengenyangkan bagi para pembuat cerita.
 
Mitos adalah salah satu keunggulan masyarakat Jawa untuk memperluas pengetahuannya dengan menggunakan ilmu titen (dititeni). ***

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah