Sejarah Museum Ambarawa yang Dibangun di Komplek Benteng Besar Tahun 1848, Ada Tempat Berputarnya Kereta

- 18 Juli 2022, 19:13 WIB
Museum Kereta Api Ambarawa.
Museum Kereta Api Ambarawa. /Sholikhul Huda/KlikBondowoso

KlikBondowoso.Com - Stasiun Ambarawa, kini menjadi Museum Ambarawa. Di Museum ini terdapat edukasi tentang Kereta Api yang sangat lengkap.

Berikut sejarah Museum Ambarawa yang dibangun di Komplek Benteng Besar, pada Tahun 1848.

Museum Kereta Api Indonesia awalnya adalah sebuah stasiun yang bernama Stasiun Willem I. Stasiun ini dibangun oleh Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang diresmikan pada tanggal 21 Mei 1873 bersamaan pembukaan lintas Kedungjati-Ambarawa. Tahun 1907.

Ambarawa dapat dikata kota militer, keberadaan kota ini menyokong kota garnizum Magelang guna mengontrol daerah pedalaman. Pada tahun 1835 dibangun sebuah komplek benteng besar yang berhasil dirampungkan tahun 1848.

Benteng terbesar di Jawa tersebut diberi nama Willem I mengingat pembangunan banteng dilaksanakan pada masa pemerintahan Raja Willem I.

Baca Juga: Sejarah Stasiun Bondowoso yang Kini Jadi Museum Kereta Api, Tahun Didirikannya Jauh Sebelum Indonesia Merdeka

Pada tahun 1873 dibangun jaringan kereta api di Ambarawa oleh perusahaan kereta api swasta Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).

Pembangunan tersebut merupakan syarat yang harus dipenuhi NISM guna mendapatkan ijin konsensi pembangunan jalur kereta api pertama Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta). NISM diwajibkan membangun jalur kereta api cabang lintas Kedungjati-Ambrawa sepanjang 37 km guna keperluan militer.

Sebagai tempat pemberhentian akhir dibangun Stasiun Willem I (Stasiun Ambarawa). Kuat dugaan, penamaan Willem I mengacu kepada Benteng Willem I yang berada tidak jauh dari stasiun.

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: KAI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah