Bau Menyengat Karena Keputihan Abnormal Atau Berlebihan? Ternyata Ini Penyebabnya

- 17 April 2024, 18:24 WIB
Keputihan Pada Wanita
Keputihan Pada Wanita /

3. Vaginosis bakterial

Vaginosis bakterial adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebihan pada vagina. Pada penderita vaginosis bakterial, keputihan akan keluar lebih banyak bisa disertai perubahan keputihan yang mirip susu atau berwarna abu-abu.

Keputihan juga bisa disertai bau amis yang menyengat pada vagina, terutama setelah berhubungan seksual.

4. Infeksi jamur

Infeksi jamur vagina disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur candida. Wanita dari segala usia dapat terkena infeksi jamur vagina. Gejala infeksi jamur vagina yang paling umum adalah rasa gatal yang hebat pada vagina dan vulva. Infeksi jamur vagina juga dapat menyebabkan keputihan banyak tapi tidak berbau.

5. Masa ovulasi

Cairan keputihan juga bisa berasal dari serviks. Biasanya, cairan ini berbentuk gel yang mengandung protein, karbohidrat, dan asam amino. Tekstur dan jumlah cairan serviks berubah sepanjang siklus menstruasi wanita.

Misalnya setelah masa menstruasi, cairan serviks memiliki tekstur yang kental seperti lendir. Warnanya bisa keruh, putih, atau kuning. Biasanya, kadar estrogen meningkat mendekati ovulasi. Hal inilah yang menyebabkan cairan serviks menjadi bening dan licin, mirip dengan putih telur mentah.

Keluarnya cairan serviks meningkat pada hari-hari menjelang ovulasi dan menurun setelah ovulasi. Meski demikian, wanita mungkin tidak mengeluarkan cairan selama beberapa hari setelah menstruasi.

Ditambahkan dari kemenkes.go.id, keputihan bisa menjadi tanda bahaya ketika disertai aroma tak sedap, iritasi, gatal, sensasi terbakar, dan jumlahnya terlalu banyak.

Halaman:

Editor: Sholahudin Al Ghazali


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah