Langkah Penting Mengatasi Pigeon Chest yang Wajib Dilakukan Orang Tua!

- 5 Juni 2024, 23:59 WIB
Jawaban kelainan tulang karena sikap duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung ke samping belakang kifosis, skoliosis, lordosis
Jawaban kelainan tulang karena sikap duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung ke samping belakang kifosis, skoliosis, lordosis /pixabay/ractapopulous-24766/

Kikbondowoso - Pigeon chest atau dada burung adalah kondisi medis yang bisa mempengaruhi pertumbuhan tulang dada pada anak-anak dan remaja. Maka ortua tua wajib mengetahui gejala hingga penanganannya.

Apa itu Pigeon Chest?

Pigeon chest adalah kondisi di mana tulang dada anak menonjol ke depan, menciptakan penampilan dada yang menyerupai bentuk dada burung. Hal ini terjadi karena pertumbuhan tulang rawan di bagian tengah dada yang tidak normal, menyebabkan dada menonjol ke depan. Meskipun tidak selalu menyebabkan masalah kesehatan, pigeon chest dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan psikologis pada beberapa kasus termasuk kasus penyakit skoliosis.

Penyebab Pigeon Chest

Penyebab pasti dari pigeon chest belum sepenuhnya dipahami, namun ada beberapa faktor yang dapat berperan dalam perkembangan kondisi ini:

1. Faktor Genetik: Adanya riwayat keluarga dengan pigeon chest dapat meningkatkan risiko anak mengalami kondisi ini.

2. Gangguan Pertumbuhan Tulang: Gangguan dalam pertumbuhan tulang rawan pada dada juga dapat menjadi penyebab pigeon chest.

3. Postur Tubuh: Postur tubuh yang buruk atau kebiasaan duduk yang tidak benar dapat memberikan tekanan tambahan pada tulang dada, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi pigeon chest.

Gejala Pigeon Chest

Beberapa gejala yang mungkin dialami oleh anak dengan pigeon chest meliputi:

1. Tonjolan atau penonjolan di tengah-tengah dada.

2. Nyeri atau ketidaknyamanan di dada.

3. Kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas fisik.

4. Perubahan postur tubuh, seperti bahu yang miring atau punggung yang melengkung.

Langkah-Langkah Penanggulangan Pigeon Chest

1. Konsultasi dengan Dokter: Langkah pertama yang harus dilakukan oleh orang tua adalah berkonsultasi dengan dokter anak atau dokter ortopedi untuk evaluasi dan diagnosis yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin memerlukan pemeriksaan tambahan, seperti sinar-X dada, untuk menentukan tingkat keparahan pigeon chest.

2. Pengelolaan Psikologis: Orang tua perlu memberikan dukungan emosional kepada anak untuk mengatasi dampak psikologis dari pigeon chest, seperti rendah diri atau kecemasan terkait penampilan fisik.

3. Terapi Fisik di Spine Clinic: Terapi fisik yang disesuaikan di Spine Clinic dapat membantu memperbaiki postur tubuh, menguatkan otot, dan meningkatkan kenyamanan fisik anak dengan pigeon chest. Terapis fisik dapat merancang program latihan yang sesuai dengan kebutuhan anak.

4. Penggunaan Brace Khusus: Dalam beberapa kasus, penggunaan brace khusus yang memberikan tekanan pada tulang dada dapat membantu memperbaiki bentuk dada pada anak dengan pigeon chest.

5. Edukasi dan Dukungan Keluarga: Orang tua perlu memberikan edukasi dan dukungan yang adekuat kepada anak tentang kondisi pigeon chest. Penting bagi anak untuk merasa didukung dan diterima oleh keluarga dalam menghadapi kondisi ini.

6. Pertimbangkan Tindakan Bedah: Dalam kasus yang parah atau jika kondisi menyebabkan masalah pernapasan yang signifikan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter tentang kemungkinan tindakan bedah korektif.

Kesimpulan

Pigeon chest adalah kondisi medis yang mempengaruhi pertumbuhan tulang dada pada anak-anak dan remaja. Meskipun bisa menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua, dengan pemahaman yang tepat dan langkah-langkah penanggulangan yang sesuai, pigeon chest dapat diatasi dengan efektif. Penting bagi orang tua untuk berkonsultasi dengan dokter dan memberikan dukungan yang adekuat kepada anak dalam menghadapi kondisi ini. Dengan perawatan yang tepat, anak dengan pigeon chest dapat menjalani kehidupan yang sehat dan aktif. ***

Editor: Ridlwan Hidayatullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah