KlikBondowoso.com - Islam sebagai agama yang menyeluruh, memberikan pedoman disemua lini kehidupan. Salah satunya mengenai hutang piutang.
Dalam Islam sebagaimana bersumber dari Al Qur'an dan Hadis memiliki tuntunan etika saat berhutang. Bukan mengajak bertengkar pemberi hutang yang saat ini sering kali terjadi.
Seseorang yang mempunyai utang ataupun yang ingin berhutang dikarenakan ada kebutuhan ekonomi tertentu yang sangat mendesak dll.
Dalam hal ini tentunya Islam mengajarkan supaya kita mengetahui bagaimana etika berhutang dalam Islam dengan baik.
Baca Juga: Resep Herbal dr. Zaidul Akbar Atasi Masalah Paru, Bersihkan Lendir dan Saluran Pernafasan
Baca Juga: Resmi Harga Pertamax Naik Jadi Rp16.000 per Liter, Warganet: Sempurna Sudah Penderitaan Rakyat
Seperti yang dilansir dari Instagram nuonline_id terkait etika pemilik utang dalam Islam itu sebagai berikut :
1. Punya niat bayar
2. Ada saksi atau tanda tangan, terutama untuk utang dalam jumlah besar
3. Berpikir betapa beratnya mati dengan menyisakan utang
Adapun ketika Saat sudah jatuh tempo yang harus kita lakukan diantaranya :
1. Wajib bayar
2. Wajib mematuhi permintaan pemberi utang untuk tidak bepergian jauh
3. Bersedia di awasi oleh pemberi utang
4. Bersedia barang miliknya disita.
Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Ajak Berdo'a Di Waktu Yang Mustajab, Salah Satunya Penghujung Hari, Berikut Do'anya
Baca Juga: Lirik Lagu Ramadhan Datang, Oleh Tompi, Buat Sambut Ramadhan Penuh Bahagia
Terlebih ketika sudah jatuh tempo, jika memang masih belum bisa membayar utang secara lunas, alangkah baiknya konfirmasi dengan baik kepada si pemberi utang.
Jikapun ada denda saat keterlambatan pembayaran, maka pihak yang berhutang hendaknya rela membayar denda keterlambatan tersebut. Sebagaimana kebijakan awal terdapat denda jika sudah jatuh tempo.