Puasa Arafah sesuai Wukuf di Saudi atau Ikut Pemerintah? Buya Yahya: Tidak Usah Sok Lebih Hebat dari Ulama

10 Januari 2023, 12:55 WIB
Kasus Norma Risma Menantu dan Mertua Selingkuh Terjerumus Zina, Buya Yahya: Dosa di Atas Dosa /

klikbondowoso.com - Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Puasa ini bertepatan ketika jamaah haji melakukan wukuf di Arafah, Arab Saudi.

Di tahun ini, pemerintah Indonesia menetapkan 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada hari Jumat, 1 Juli 2022.

Baca Juga: Sarankan Tobat, Ini Kata Buya Yahya tentang Seorang Muslim yang Membuat Makanan dari Babi untuk Pelanggannya

Itu artinya, hari raya Idul Adha 1443 H akan jatuh di hari Minggu, 10 Juli 2022. Sementara puasa Arafah akan dilaksanakan di tanggal 9 Juli 2022.

Terkait hal itu, penetapan pemerintah Indonesia berbeda dengan pemerintah Arab Saudi.

Pemerintah Arab menetapkan tanggal 8 Juli 2022 sebagai puncak haji. Sehingga, para jamaah akan melaksanakan wukuf pada tanggal 8 Juli 2022.

Baca Juga: Aib Dibongkar Seseorang, Padahal Sudah Tobat, Jangan Panik! Begini Cara Menghadapinya Kata Buya Yahya

Terkait perbedaan ini, kapan kita melaksanakan puasa Arafah? Ikut sesuai wukuf di Saudi atau penetapan pemerintah Indonesia?

Dilansir klikbondowoso.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah 1 September 2016, berikut penjelasan Buya Yahya.

"Puasa Arafah adalah di tanggal 9, bukan tanggal 9 di waktu orang wukuf di Arafah," ujarnya.

Menurut Buya Yahya, pelaksanaan puasa Arafah bisa berbeda-beda di setiap tempat tergantung kapan hilal di tempat tersebut muncul.

"Mungkin berbeda dengan orang wukuf di sana, mungkin kita maju, kita mundur, ikut di tanggal hilal masing-masing," katanya.

"Bukan langsung jadi kaidah. Sekarang standarnya orang wukuf di Arafah, oh tidak begitu. Semuanya punya hilal masing-masing. Kalau hilal kita terbit lebih dahulu, berarti kita puasa tanggal 9 lebih dulu daripada orang yang wukuf di Arafah, sebab kita punya matlah yang berbeda-beda," jelas Buya Yahya.

Namun, ada sebagian orang berpikiran harus menyamakan puasa Arafah dengan orang yang wukuf di Mekah. Padahal itu adalah hal yang keliru dan harus diluruskan.

"Sesuai kapan hilal itu terbit baru diikuti setelah itu dan tidak usah sok lebih hebat dari ulama, lalu mengatakan kaidahnya adalah wukuf, kalau wukuf di Arafah yang bener hari itu kita harus puasa. Oh tidak, semua punya hari masing-masing sesuai hilal yang dilihat di hari itu," tegas Buya Yahya.***

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Al Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler