KlikBondowoso - Siapa yang tidak mengenal salah satu ulama terkemuka Tanah Air, almarhum Kyai Haji Maimun Zubair atau yang lebih akrab disapa Mbah Moen.
Mbah Moen diketahui merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang. Selain itu, Mbah Moen juga menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan.
Meskipun telah wafat, Mbah Moen maasih tetap terkenang, terlebih sejumlah nasehat-nasehatnya.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Orang Tidur yang Tidak Tahajud, Gus Baha Ungkap Kisah Sufi yang Dibully Allah
Salah satu nasehat Mbah Moen disampaikan oleh Ulama Gus Baha dalam salah satu ceramahnya.
Dilansir dari video yang diunggah di channel YouTube SANTRI OFFICIAL pada 2 Februari 2021, Gus Baha menyampaikan nasehat Mbah Moen yang cukup unik.
Mbah Moen pernah mengatakan bahwa pada zaman akhir, umat Muslim justru tidak perlu banyak beribadah namun yang terpenting yakni tidak melakukan maksiat.
Baca Juga: Hukum Warisan di Dalam Islam Menurut Gus Baha: Kalau Bisa Ini Dipraktekkan
"Nasehatnya Mbah Moen yang paling saya ingat seperti ini, 'zaman akhir itu tidak perlu banyak ibadah, yang paling penting itu tidak maksiat'," kata Gus Baha.
"Karena ibadah itu, kadang membuat orang awam janggal," imbuhnya.
Gus Baha kemudian memberikan contoh terkait nasehat tersebut yakni manusia akan rajin beribadah hanya karena memiliki masalah.
Baca Juga: Gus Baha Sering Tolak Undangan dari Para Pejabat, Ternyata Ini Alasannya
"Misalnya jam delapan sholat dhuha, lalu sebelum dhuhur sholat qabliyah dan setelahnya sholat ba'diyah, sebelum ashar sholat qabliyah dulu, setelah sholat wiridan sampai maghrib," tutur Gus Baha.
"Yang menjamin kamu kuat terus seperti itu siapa? Paling kuatmu kalau ketika hutangmu banyak," sambungnya.
Selanjutnya, Gus Baha mengingatkan bahwa kehidupan manusia yang menjamin adalah Allah.
Baca Juga: Bukan Makanan Enak, Ternyata Ini Lauk atau Teman Nasi Terbaik Menurut Gus Baha
"Tapi kalau kondisi normal itu yang menjamin Allah. Misal uangmu banyak dan yang membodohimu juga banyak, pasti langsung jatuh kamu," jelas Gus Baha.
"Tapi kalau kamu menikmati perkara yang tidak maksiat, ngobrol dengan tetangga sudah senang, tidur juga senang, anggap saja sedang meninggalkan maksiat," imbuhnya.
***