Bulan Suro Atau Muharram Bukan Bulan Sial, Berikut Penjelasannya

- 25 Juli 2021, 09:00 WIB
Keutamaan dan dalil dalam hadits shahih ibadah puasa 10 Muharram
Keutamaan dan dalil dalam hadits shahih ibadah puasa 10 Muharram /UNSPLASH/ (@katekerdi)

Baca Juga: 9 Amalan Utama Dibulan Dzulhijjah, Terutama Sepuluh Hari Pertama

2. Muharram adalah bulannya Allah.

Satu-satunya bulan yang Allah nisbatkan kepada diriNya yang maha mulia, adalah bulan Muharram.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram” (HR. Muslim 1163)

Bagaimana mungkin bulan yang disebut Nabi shallallahu’alaihi wa sallam sebagai bulannya Allah, menjadi waktu yang sial? Padahal ini adalah waktu penuh keberkahan.

3. Tidak boleh mencela waktu.

Menganggap suro atau Muharram sebagai bulan sial, ini merupakan bentuk tindakan mencela waktu. Padahal mencela waktu dilarang dalam Islam.

Apalagi jika yang dicela adalah bulan yang istimewa, disebut sebagai bulannya Allah.

Nabi shallallahu’alaihiwasallam bersabda, “Janganlah kalian mencela dahr (waktu) karena Allah itu adalah dahr” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah).

Seorang yang mencela waktu, dia telah mencela Tuhan yang mengatur waktu, yaitu Allah ‘azza wa jalla.

Halaman:

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah