Khutbah Jumat Tema Mengukir Prestasi Dihadapan Ilahi

- 23 September 2021, 11:00 WIB
Khutbah Jumat Tema Mengukir Prestasi Dihadapan Ilahi
Khutbah Jumat Tema Mengukir Prestasi Dihadapan Ilahi /Pixabay

Ma’asyiral muslimin arsyadakumullah ...
Pada kesempatan yang baik ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Ta’ala yang telah memberikan taufiq serta hidayahNya, sehingga kita masih dalam keadaan Iman dan Islam...

Selanjutnya, dari atas mimbar Jumat ini, saya wasiatkan kepada diri saya berikut jama’ah sekalian, Marilah,- dari sisa-sisa waktu yang Allah berikan ini, kita gunakan untuk selalu mening-katkan ketaqwaan kita kepada Allah, yaitu dengan selalu memper-hatikan syariat Allah, kita aplikasikan dalam setiap derap langkah hidup kita hingga akhir hayat.

Baik berhubungan dengan hal-hal yang wajib, sunnah, haram, makruh, maupun yang mubah. Karena, dengan ukuran inilah prestasi seorang manusia dinilai dihadapan Allah. Suatu ketika Umar Ibnul Khaththab bertanya kepada Ubay bin Ka’ab tentang gambaran taqwa itu.

Lalu ia menjawab dengan nada bertanya: “Bagaimana jika engkau melewati jalan yang penuh onak dan duri?” Jawab Umar. “Tentu aku bersiap-siap dan hati-hati” Itulah taqwa, kata Ubay bin Ka’ab

Ma’asyiral muslimin, jama’ah Jumat rahimakumullah
Telah dimaklumi bahwa, manusia pada mulanya berasal dari dua orang sejoli, Nabiyullah Adam dan ibunda Hawa. Daripadanya berkembang menjadi banyak bangsa bahkan suku. Semua manusia dinegara manapun dinisbatkan kepada beliau berdua.

Dalam hal ini Allah berfirman di dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13, artinya:“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Disebutkan dalam ayat ini bahwa kedudukan manusia dihadapan Allah adalah sama, tidak ada perbedaan. Adapun yang membedakan di antara mereka adalah dalam urusan diin (agama), yaitu seberapa ketaatan mereka kepada Allah dan RasulNya.

Al-Hafifzh Ibnu Katsir menambahkan: “Mereka berbeda di sisi Allah adalah karena taqwanya, bukan karena jumlahnya”
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:

لَيْسَ لأَحَدٍ عَلَى أَحَدٍ فَضْلٌ إِلاَّ بِالدِّيْنِ أَوْ عَمَلٍ صَالِحٍ. (رواه البيهقي).

“Tidaklah seseorang mempunyai keutamaan atas orang lain, kecuali karena diinnya atau amal shalih.”

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah