Imam al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak meriwayatkan bahwa nabi pernah mengajarkan doa yang sangat panjang kepada Ibnu Umar, di antara doa itu adalah:
اللهم لا تجعل مصيبتنا في ديننا و لا تجعل الدنيا أكبر همنا
Ya Allah! Janganlah Engkau jadikan bencana dalam masalah agamaku, janganlah Engkau jadikan dunia sesuatu yang paling menyusahkanku
2. Hendaklah kita memperhatikan siapa orang yang seharusnya kita cintai.
Kita harus mencintai orang yang bisa membuat tenang hati kita, bisa menolong kita untuk semakin takwa kepada Allah dan mencegah kita agar tidak melakukan maksiat kepada Allah.
Demikian ini karena bisa saja orang yang dicintai itu kelak menjadi musuh yang menjeruskan kita ke neraka. Dalam surat al-Zuhruf: 67 Allah berfirman
الأَخِلاَءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ (الزحرف:٦٧)
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.
Imam al-Baghawi dalam kitab Ma’alim al-Tanzil mengemukakan sebuah riwayat bahwa ayat ini menurut Ali Bin Abi Thalib terkait dengan adanya dua orang mukmin dan dua orang kafir yang saling mencintai.
Ketika di akhirat nanti dua orang yang mukmin menemukan kebahagiaan karena keduanya saling memerintahkan taat kepada Allah dan berbuat kebajikan.