Tidaklah mereka disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.
2. Semua manusia harus berbuat yang baik dan menjauhi yang jelek, demikian ini karena ia kelak ia dimintai pertanggungjawaban atas semua yang dilakukan di akhirat.
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (الزلزلة: 7-٨)
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasannya). dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasannya) pula.
Baca Juga: Cara Konsumsi Buah yang Benar Menurut dr. Zaidul Akbar
Dalam kitab Jami’ al-Shaghir, al-Suyuthy meriwayatkan sebuah hadits dari sahabat Jabir tentang wasiat Jibril kepada nabi, wasiat tersebut adalah:
يَا مُحَمَّدُ ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ ، وَأَحْبِبْ مَنْ أَحْبَبْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ لاَقِيهِ.
Wahai Muhammad! hiduplah sekehendakmu, tetapi ingatlah bahwa kamu akan mati. Cintalah kepada siapa saja yang ingin engkau cintai, tetapi ingatlah bahwa engkau akan berpisah dengannya. Berbuatlah sekehendakmu, tetapi ingatlah bahwa engkau akan menemukan balasannya.
Kandungan hadist ini menurut al-Ghazaly mengingatkan kepada kita agar mawas diri terhadap tiga hal, yaitu:
1. Hendaknya kita tidak terbuai dengan kehidupan dunia