Ustad Cahyadi Takariawan Ajarkan Bersabar Terhadap Kekurangan Pasangan

- 8 Desember 2021, 15:03 WIB
/Instagram

KlikBondowoso.com - Dalam biduk rumah tangga, suami istri harus selalu mengedepankan sabar dalam kesehariannya. Bagaimana tidak dua insan yang berbeda kemudian disatukan dan dihalalkan dalam pernikahan, pasti akan sering mengalami gesekan-gesekan.

Saat memutuskan menikah dan hidup bersama pasangan kita, kita kan berinteraksi lebih instens. Bahkan kelebihan dan kekurangannya akan terpampang nyata.

Jika berhadapan dengan kelebihan pasangan pasti akan ada rasa bangga. Namun sebaliknya jika berhadapan dengan kekurangan pasangan banyak yang tidak dapat bertahan.

Karena itu, Ustad Cahyadi takariawan memberikan tausiyahnya yang dilansir dari Instagram @cahyadi_takariawan, agar dapat memilih bersabar dengan kekurangan pasangan.

Ustad Cahyadi mengajarkan tentang memilih bersabar dengan kekurangan pasangan dengan mengisahkan tentang kehidupan seorang ulama besar.

Baca Juga: Ria Ricis dan Teuku Ryan Pasangan Inspiratif Bagi Para Anak Muda dengan Gaya Hubungan Asmara yang Positif

Alkisah, tersebutlah seorang ulama besar, Abu Muhammad bin Abi Zaid Al-Qairawani (310 – 386 M).

Beliau adalah seorang ulama yang sangat terkenal dengan ilmu dan adabnya. Beliau dihormati masyarakat karena ketinggian ilmunya, dan memiliki banyak murid.

Namun sayang, “Istri Abu Muhammad Al-Qairawani adalah perempuan yang berperangai buruk,” ungkap Abu Bakar bin Abdurrahman.

“Ia tidak menjalankan kewajiban sebagai istri, dan selalu menyakiti suami dengan lidahnya. Orang-orang heran dan tidak rela atas sikap sabar Syaikh Abu Muhammad terhadap perbuatan sang istri,” lanjutnya.

Ketika beberapa orang meminta kepada Abu Muhammad untuk menceraikan istrinya, beliau berkata, “Aku adalah orang yang telah diberikan oleh Allah berbagai macam nikmat berupa kesehatan badan, ilmu, dan dikaruniakan kepadaku budak-budak”.

“Mungkin sikap jelek istriku adalah hukuman Allah atas kekurangan agamaku. Aku hanya takut jika ia aku ceraikan, akan turun hukuman kepadaku lebih berat dari itu,” ujar Abu Muhammad Al-Qairawani.

Abu Muhammad menerima perlakuan istri yang buruk itu sebagai wujud ‘hukuman’ yang ditimpakan Allah di dunia. Jika bersabar, berharap akan bisa menjadi penghapus dosa-dosa beliau.

Baca Juga: Bentuk Kaki Wanita Ungkap Kepribadian Dalam Berhubungan Dengan Pasangan

Sikap tersebut adalah realisasi sempurna dari firman Allah,

فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

“Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” (QS. An-Nisa’: 19)

Masyaallah, luar biasa tuntunan Islam dalam kehidupan suami istri.

Ternyata yang mendapatkan ujian berupa perangai buruk pasangan, bukan hanya manusia di zaman kita hidup ini.

Tidak berlebihan kiranya, ketika Imam Al-Ghazali menyatakan dalam kitab Ihya’ Ulum Ad-Din tentang ujian dari istri. Menurut Al-Ghazali,

الصَّبْرُ عَلَى لِسَانِ النِّسَاءِ مِمَّا يُمْتَحَنُ بِهِ الأَوْلِيَاءُ

“Bersabar dari kata-kata (menyakitkan) yang keluar dari mulut istri adalah salah satu ujian para wali".***

 

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah