"Sepanjang dia belum baligh, maka masih terbuka untuk belajar. Jadi jangan sampai ketika anak itu sudah baligh, digunakan momentum ramadhan untuk belajar," ucap Ustadz Adi Hidayat.
Ukuran seorang anak masuk dalam kategori usia baligh tentunya bermacam-macam.
"Untuk perempuan ketika datang haidnya misalnya, laki-laki ketika mimpi tertentu datang balighnya, atau sempurna akal penalarannya," kata Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Mandi Besar Tanpa Pakai Shampo Apakah Sah? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Baca Juga: Hukum Berhubungan Badan Pada Bulan Ramadhan, Berikut Tips Menahan Hasrat Saat Puasa
Namun yang terpenting dalam melatih seorang anak menjalankan ibadah puasa, menurut Ustadz Adi Hidayat adalah ketika seorang anak telah memiliki kemampuan untuk melaksanakan ibadah puasa, terutama di bulan suci ramadhan.
Terkadang dalam kehidupan, ada seorang anak yang masih berusia sekitar 6-7 tahun telah berlatih menunaikan ibadah puasa.
"Jangan didorong untuk penuh dulu. Ini kadang-kadang ada miss dalam latihan puasa," tambah Ustadz Adi Hidayat.
Sebaiknya seorang anak yang masih berlatih menjalankan ibadah puasa, tidak harus sempurna hingga tiba datangnya waktu maghrib untuk berbuka.
"Dia berlatih dari subuh, dia coba tahan ternyata kuatnya hanya sampai jam 10-11, Alhamdulilah. Dan orang tua wajib support, namanya latihan," terang Ustadz Adi Hidayat.