HATI-HATI! Lakukan Hal Ini, Dosanya Lebih Besar dari Dosa Berbuat Syirik, Begini Penjelasan Gus Baha

- 2 April 2022, 14:44 WIB
Gus Baha
Gus Baha /

KlikBondowoso.Com - Dalam Menjalani kehidupan di dunia ini, Kita harus berhati-hati, sebab Setan akan selalu menggoda kita untuk menemani mereka kelak di neraka.

Ada satu hal yang ternyata dosanya lebih besar dari dosa syirik. Hal ini dijelaskan Gus Baha saat acara ngaji bareng Gus Baha membahas tentang hal itu.

Denganpembawaan yang bersahaja, Gus Baha yang kharismatik ini menjelaskan mengenai perbuatan yang membawa pelakunya mendapat ganjaran dosa melebihi dosa syirik.

Sayangnya dosa yang lebih besar dari syirik ini seringkali dilakukan dan diremehkan dalam kehidupan sekitar kita.

Berikut keterangannya dilansir dari PORTAL SULUT dengan judul 'Ternyata Dosa Ini Lebih Besar dari Sirik, Pelaku Dosanya Kata Gus Baha Bisa Kekal di Neraka'

Dilansir Portalsulut.com, pada Kamis 31 Maret 2022 melalui kanal YouTube @Berkah Nyantri.

Dalam sebuah ceramah, Gus Baha pernah menjelaskan bahwa ada dosa besar yang melebihi dosa Syirik.

Sehingga membuat pelakunya kekal di neraka.

Menurutnya, dosa ini seringkali diremehkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kebanyakan orang mengetahui bahwa dosa besar yang tidak bisa diampuni adalah dosa berbuat Syirik atau mempersekutukan Allah SWT.

"Jadi dosa besar adalah syrik kepada Allah dan mendustakan Allah dan rasulnya," ungkap Gus Baha.

Baca Juga: Perbedaan Awal Ramadhan di Indonesia, Dari Lima Jenis Perhitungan

Namun ternyata ada dosa yang lebih besar daripada berbuat Syirik. Saking besar dosa ini membuat pelakunya bisa kekal didalam neraka.

Gus Baha mencontohkan, bahwa jika ada orang yang meminum arak atau khamar dan meyakini itu adalah barang haram.

Maka ia tidak disebut kafir. Namun dia melakukan dosa dengan meminum barang yang diharamkan.

Begitupun juga Syirik apabila yang melakukan adalah seorang muslim dan sudah mengetahui bahwa Syirik itu dosa besar.

Maka dia juga tidak bisa disebut kafir, sementara jika ada seseorang yang sudah mengetahui bahkan menganggap arak atau khamar itu halal.

"Maka barulah seseorang itu disebut kafir. Sebab dia mengubah hukum Allah Subhanahuwata'ala," terang Gus Baha.

Dari penjelasan Gus Baha, bahwa orang jadi kafir itu, adalah mereka yang menghalalkan sesuatu yang haram.

Baca Juga: Perbedaan Awal Ramadhan di Indonesia, Dari Lima Jenis Perhitungan

"Meski sudah disepakati para ulama, jadi ada orang zina dan meyakini itu halal maka tidak disebut kafir," ujar Gus Baha.

Sementara, jika yakin zina adalah dosa besar, namun tetap melakukannya maka ia hanya disebut fasik.

Oleh karenanya dosa kafir inilah yang membuat seseorang kekal di neraka.

Karena telah lancang mengubah hukum Allah sehingga dihukum seperti orang kafir.*** (Sandi Mokoagow/portalsulut.pikiran-rakyat.com)

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: Portal Sulut


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah