Network
KlikBondowoso.com - Masjid Al Aqsa memiliki ukuran luas 144.000 meter persegi atau mencakup sekitar 1/6 dari seluruh area kota tua Yerusalem, Palestina.
Masjid Al Aqsa memiliki arti penting dalam sejarah umat islam, khususnya pada peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Lebih spesifik pada kompleks masjid Al Aqsa, ada lima belas pintu untuk memasuki masjid suci ini. Dari lima belas pintu tersebut, lima diantaranya tertutup.
Lima pintu yang tertutup tersebut telah kita bahas dalam artikel sebelumnya yang juga dimuat di KlikBondowoso.com.
Baca Juga: Mengenal Masjid Al Aqsa, Berikut Lima Pintu Masjid Al Aqsa Yang Tertutup
Berikut ini adalah 10 pintu dari 15 pintu dimasjid Al Aqsa yang dikutip KlikBondowoso.com dari Arabic Post.
1. Gerbang Singa
Pintu Singa merupakan salah satu pintu terpenting Masjid Al Aqsa. Pintu ini merupakan pintu utama bagi jamaah, dan merupakan satu-satunya pintu masuk ambulans ke kompleks Masjid Al Aqsa.
Dalam keadaan darurat, pintu ini sangat penting karena menjadi pintu terlebar diantara 14 pintu lainnya.
Nama gerbang tersebut diambil dari suku-suku Bani Israil (putra Nabi Yakub) yang disebutkan dalam Alquran.
Disebut Bab al-Aswad karena di pintunya terdapat prasasti dua singa yang berasal dari era Baybar az-Zahir.
2. Gerbang Hittah
Pintu ini merupakan salah satu pintu tertua Masjid Al Aqsa dan terletak didinding sebelah Utara. Konon namanya berasal dari ayat Alquran Surat al-Baqarah ayat 58,
وَقُولُوا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ ۚ وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ
“katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik".
Pintu ini adalah salah satu dari tiga pintu yang diizinkan otoritas pendudukan Israel untuk dibuka saat matahari terbenam, makan malam, dan Sholat Subuh.
Baca Juga: Setiap Ramadhan Terjadi Penyerangan, Warga Palestina Unjuk Rasa Pasca Bentrokan Di Al Aqsa
3. Gerbang Gelap
Gerbang gelap atau Gerbang Raja Faisal, berasal dari Raja Faisal I, Raja Irak, yang mengunjungi Masjid Al Aqsa.
Dewan Islam Tertinggi menamakannya atas namanya untuk menghormati sumbangan Raja Faisal kepada arsitektur masjid.
Pintu tersebut juga disebut dengan nama lain, seperti Bab ad- Dawadaria karena kedekatannya dengan sekolah Darwadiyya, dan juga disebut kehormatan Bab al-Anbiya.
Pembaruannya dimulai pada era Raja Agung Isa al-Ayyubi pada 1213.
4. Gerbang al-Ghawanimah
Ini adalah pintu yang relatif kecil, kadang-kadang disebut Bab Darj al-Ghawanimah dan Bab Bani Ghanem.
Semua nama ini merujuk pada lingkungan al-Gawanima, yang dijangkau oleh pintu tersebut.
Gerbang ini kemungkinan besar dibangun pada masa Umayyah, dan dikenal sebagai Bab al-Walid bin Abdul Malik karena diperbarui oleh Sultan Mamluk Muhammad al-Nasir bin Qalawun pada 1307.
Baca Juga: Serangan Israel Toreh Trauma Tanpa Akhir Bagi Anak Palestina
5. Gerbang an-Nazor
Dikenal sebagai "Bab al-Majlis" karena terletak di atas Sekolah al-Mangikiyah, yang merupakan markas besar Majelis Islam Tertinggi sebelum menjadi markas besar Departemen Wakaf Islam di Yerusalem saat ini.
Adapun namanya saat ini, yaitu "Nazor", dikaitkan dengan "pengawas Dua Masjid Suci", sebuah posisi yang diberikan pada era Mamluk kepada siapa pun yang mengawasi Masjid Al Aqsa dan Masjid Ibrahimi di Hebron.
6. Gerbang al-Hadid
Gerbang ini terletak di koridor Barat Masjid Al Aqsa. Disebut juga dengan "Gerbang Argun". Pangeran Mamluk Argun Al Kamili yang memperbarui gerbang antara 1354 dan 1357.
7. Gerbang al-Qattanin
Gerbang ini dinamai demikian karena mengarah ke pasar penjual kapas (Qattanin), dan merupakan salah satu pasar tertua di Yerusalem.
Berbeda dengan yang lain, Gerbang Qattanin memiliki kubah yang masih mempertahankan dekorasinya, dan dibedakan dengan bebatuan berwarna dalam tiga warna (merah, putih, dan hitam).
Gerbang ini diperbarui pada masa Sultan Mamluk Muhammad bin Qalawun pada 1336, dan dipulihkan pada 1929 oleh Majelis Islam Tertinggi.
Baca Juga: Tentara Israel Serang 5.000 Jemaah Salat Jumat Palestina di Tepi Barat
8. Gerbang al-Mutahiha
Bagian ini juga disebut "wudhu", dan mengambil nama "wudhu dan yang disucikan" dari tempat wudhu yang mengarah ke luar Masjid Al Aqsa.
Karena itu adalah satu-satunya pintu dari pintu Masjid Al Aqsa yang tidak mengarah ke jalan atau gang, tetapi mengarah ke Matrah, tempat wudhu yang terletak 50 meter darinya.
Pintu ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan al-Adil Abu Bakar Ayyub, dan konon dibangun Raja Agung Isa al-Ayyubi, dan kemudian Pangeran Ala Al Din al-Busairi memperbaruinya selama era Mamluk.
Pintunya direnovasi pada masa pemerintahan Emir al-Basiri pada 1266.
9. Gerbang al-Silsila
Pintu ini menghadap ke jalan yang mencakup banyak sekolah Islam tua Gerbang ini dibangun kembali pada masa pemerintahan al-Muammad Isa pada 1200.
10. Gerbang Mughrabi
Pintu ini merupakan salah satu gerbang tertua dan terpenting dari Masjid Al Aqsa, dan berbatasan dengan Tembok al-Buraq, yang oleh orang Israel disebut Tembok Ratapan.
Diyakini bahwa Nabi Muhammad masuk dari sisinya saat perjalanan Isra ke Masjid Al Aqsa. Beberapa sejarawan percaya bahwa Umar bin al-Khattab juga masuk dari sisinya ke Masjid Al Aqsa setelah penaklukannya.
Baca Juga: Pembangunan Pemukiman Ilegal Picu Bentrok Palestina dan Israel Di Tepi Barat
Gerbang ini mengambil namanya dari "Masjid al-Mughrabi" di sebelahnya, yang terletak di dalam Masjid Al Aqsa, dan juga ke al-Maghribi Quarter di luarnya.
Yaitu lingkungan dimana mujahidin Maroko yang bergabung dengan Salahuddin telah menetap, dan raja terbaik, Ibn Salahuddin, membuatnya berdiri di atas mereka.
Dan setelah pendudukan Israel terhadap Yerusalem pada tahun 1967, mereka mengusir warga Palestina dari rumahnya.
Gerbang Mughrabi dibangun kembali pada masa pemerintahan Sultan Mamluk al-Nasir Muhammad Ibn Qalawun pada 1313.***
