Hari Raya Idul Fitri, Sejarah, Makna dan Hikmahnya Bagi Umat Islam

- 3 Mei 2022, 07:00 WIB
Suasana Pelaksanaan Sholat Idul Fitri di Halaman Masjid Agung Alun-Alun Garut, Senin 2 Mei 2022.*
Suasana Pelaksanaan Sholat Idul Fitri di Halaman Masjid Agung Alun-Alun Garut, Senin 2 Mei 2022.* /kabar-priangan.com/Dindin Herdiana/

KlikBondowoso.com - Ramadhan telah berlalu, Idul Fitri telah dilaksanakan serentak pada hari senin bertepatan tanggal 2 Mei 2022.

Saat hari raya Idul Fitri, umat islam melaksanakan salah satu sunnah berupa shalat Id. Shalat ini dilakukan secara berjamaah di tanah terbuka, atau di masjid pada pagi hari saat matahari mulai naik.

Idul Fitri memiliki sejarah besar bagi umat Islam. Dikutip KlikBondowoso.com dari laman resmi NU, Idul Fitri dirayakan pertama kali pada tahun kedua Hijriyah.

Baca Juga: Pesan Idul Fitri Masjid At Taqwa Bondowoso: Kebohongan Jadi Sumber Bencana

Saat itu bertepatan dengan kemenangan kaum muslimin dalam peristiwa perang badar. Bersamaan dengan berakhirnya bulan ramadhan dimana umat muslim berpuasa selama sebulan, maka Idul Fitri menjadi sebuah perayaan atas dua peristiwa besar bagi umat Islam.

Idul Fitri juga merupakan sebuah momentum atas kemenangannya dalam menahan diri dari makan dan minum serta menjauhi berbagai hal yang dapat mencederai pahala puasa selama sebulan.

Bagi umat islam, Idul Fitri adalah momen yang harus dirayakan, karena memiliki keutamaan, dimana hari tersebut Allah menjanjikan ampunan bagi orang-orang yang bertaqwa.

Baca Juga: BMKG Sebut Hilal Syawal 1443 H Dapat Diamati Pada Tanggal 1 Mei 2022, Perkiraan Idul Fitri Serentak 2 Mei

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud dari Nabi Muhammad SAW, bahwa Nabi bersabda: ketika umat Nabi melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan dan mereka keluar untuk melaksanakan shalat Idul Fitri, maka Allah berfirman: "wahai Malaikatku, setiap yang telah bekerja akan mendapatkan upahnya. Dan hamba-hambaku yang telah melaksanakan puasa Ramadhan dan keluar rumah untuk melakukan shalat Idul Fitri, serta memohon upah (dari ibadah) mereka, maka saksikanlah bahwa sesungguhnya aku telah memaafkan mereka." Kemudian ada yang berseru, ‘wahai umat Muhammad, kembalilah ke rumah-rumah kalian, aku telah menggantikan keburukan kalian dengan kebaikan’. Maka Allah swt berfirman: "wahai hamba-hamba-Ku, kalian berpuasa untukku dan berbuka untukku, maka tegaklah kalian dengan mendapatkan ampunan-Ku terhadap kalian."

Dari sejarah dan keutamaannya, maka idul fitri bukan sekedar pakaian baru, atau segala sesuatu yang serba baru. Berlimpahnya makanan dan jamuan. Ataupun sekedar kunjungan kepada sanak family dan orang-orang terdekat.

Baca Juga: Shin Tae Yong Kantongi Nama Pemain Timnas Proyeksi SEA Games, 2 Pemain Persebaya di Coret, Ini Alasannya

Lebih dari itu, Idul fitri merupakan salah satu dari tiga hari raya bagi orang-orang yang bertaqwa dalam menyempurnakan ibadah dan ketaatan kepada Rabbnya.

Idul fitri menjadikan mereka yang bertaqwa untuk meningkatkan diri dalam kesholehan dan menjadi lebih baik pada hari-hari setelahnya.

Namun demikian, sah-sah saja jika umat islam merayakannya dengan baju baru, silaturahim, dan memberikan jamuan kepada tamu sebagai syiar Islam atas hari rayanya. Dan akan lebih baik jika umat islam tetap menjaga ketaatannya kepada Rabbnya, serta selalu berusaha untuk membersihkan hati.***

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah