وَالضُّحٰىۙ () وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ
“Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalan), dan demi malam apabila telah sunyi.” (QS. Adh-Dhuha: 1-2)
Juga firman-Nya:
وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىۙ () وَالنَّهَارِ اِذَا تَجَلّٰىۙ
“Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), demi siang apabila terang benderang.” (QS. Al-Layl: 1-2)
Dan juga firman-Nya:
وَالْفَجْرِ () وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ
“Demi fajar, demi malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr: 1-2)
Allah subhanahu wata’ala bersumpah dalam ayat-ayat di atas dengan waktu agar supaya kita mengetahui nilainya, menjaganya, memanfaatkannya, dan mengisinya dengan amal kebaikan.
Waktu dan umur ibarat sawah ladang yang hasil panennya akan dipetik nanti di akhirat. Tanamannya adalah amal saleh dan hasil panennya adalah kebahagiaan dan keberuntungan. Semoga kita menjadi orang-orang yang mana Allah berseru nanti di akhirat: