Larangan Gelar Hajatan dan Bepergian di Bulan Suro, Benarkah Keramat? Buya Yahya: Hari Jelek Hanya Satu

- 16 Desember 2022, 19:05 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya /Instagram @buyayahya_albahjah/

klikbondowoso.com - Muharram atau Suro merupakan salah satu bulan dalam penanggalan Hijriah. Bulan Suro ini sering dikaitkan dengan beragam hal mistis hingga nasib buruk.

Sebagian masyarakat percaya bahwa melakukan perjalanan di bulan Suro akan mendapatkan malapetaka. Oleh karena itu, masyarakat tersebut juga menghentikan berbagai bentuk aktivitas besar, seperti hajatan.

Buya Yahya memberikan penjelasan tentang benar atau tidak bahwa bulan Suro adalah bulan petaka dan keramat sehingga masyarakat harus berhati-hati.

Dilansir klikbondowoso.com dari video unggahan kanal YouTube Al-Bahjah TV yang bejudul "Benarkah Bulan Suro adalah Bulan Keramat? Buya Yahya Menjawab" pada 30 Agustus 2018, berikut ini penjelasan dari Buya Yahya.

Dalam video tersebut, seorang jemaah bertanya kepada Buya Yahya terkait benar atau tidaknya bahwa bulan Muharram atau Suro adalah bulan keramat.

Berdasarkan pertanyaan tersebut, banyak masyarakat menghentikan hajatan dan menunda perjalanan di bulan Suro karena menganggap akan mendapatkan kesialan.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Buya Yahya menegaskan bahwa Allah SWT menyukai hamba-Nya yang berprasangka baik. Bahkan, prasangka baik juga dapat mendapi kenyataan tentang kebaikan.

"Hari Allah itu semuanya baik. Hari jelek hanya satu, waktu Anda bermaksiat melanggar Allah itu hari jelek," ujar Buya Yahya.

Jadi, menggelar pernikahan di bulan apa pun adalah baik karena berniat untuk beribadah kepada Allah SWT.

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Al Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x