Khutbah Jumat Pesantren Tambak Beras: Takwa Kunci Ketentraman Hati

- 23 Desember 2022, 07:59 WIB
Ilustrasi Masjid /Buatlah Contoh Perilaku yang Menggambarkan Berani dalam Membela Kebenaran! Cek Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 30
Ilustrasi Masjid /Buatlah Contoh Perilaku yang Menggambarkan Berani dalam Membela Kebenaran! Cek Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 30 /Pexels/David McEachan

klikbondowoso – Setiap manusia pasti mendambakan ketentraman hati. Tak ada satu orang pun yang ingin hidup di dalam kegelisahan.

Ada banyak cara yang biasa dilakukan orang untuk meraih ketentraman hati. Namun, dalam Islam diajarkan kunci ketentraman hati yaitu meningkatkan takwa.

Degan meningkatkan takwa kepada Allah SWT seseorang akan mendapat ketentraman hati serta jawaban dari persoalan hidup yang dialami.

Melalui khotbah Jumat kali ini, jamaah akan diajak memahami betapa berartinya meningkatkan takwa kepada Allah SWT sebagai kunci ketentraman hati.

Dikutip klikbondowoso dari situs Pesantren Tambak Beras, berikut khotbah Jumat tentang kunci ketentraman hati yang disampaikan Oleh Drs. KH. Abd. Choliq Ms, SH., M.Si, MAP.

Khotbah Jumat Pertama

اَلْحَمْدُ ِللهِ شَرَّفَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِتَشْرِيْفِ نُوْرِ اْلاِيْمَانِ. وَوَعَدَهُمْ بِدُخُوْلِ الْجَنَّةِ خَالِدِيْنَ فِيْهَا وَالْحُوْرِ وَالْوِلْدَانِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً اَفُوْزُ بِهَا فِى دَارِ اْلاَمَانِ. وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْوَسِيْلَةُ الْعُظْمٰى فِى نَيْلِ الْغُفْرَانِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ السَّابِقِيْنَ بِاْلاِيْمَانِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

اَمَّا بَعْدُ: اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ اَقْبِلُوْا دِيْنَ اْلاِسْلاَمِ فَاِنَّهُ حَقٌّ وَغَيْرَهُ ضَلاَلٌ وَكُفْرَانٌ. وَاجْتَهِدُوْا فِى كَمَالِهِ بِفِعْلِ اْلاَوَامِرِ وَاجْتِنَابِ الْمَنْهِيَّاتِ وَالطُّغْيَانِ.

Jama’ah Jum’at rahimakumullah

Allah Maha Rahim, Maha Sayang kepada hamba-Nya yang beriman. Salah satu tanda sifat Rahim Allah, adalah diperintah-Nya khatib untuk selalu mengingatkan (berwasiat) kepada seluruh hadirin shalat Jum’at, termasuk khatibnya sendiri, untuk selalu meningkatkan taqwa kepada Allah SWT.

Karena takwa inilah sebenarnya pokok persoalan dari segala urusan manusia di bumi. Segala aspek kehidupan manusia tanpa didasari taqwa kepada-Nya, maka tiada sedikitpun memberi manfaat kepada manusia itu sendiri.

Karena itu, marilah kita selalu menjaga iman dan taqwa ini dalam setiap langkah dan tarikan nafas kita.

Sidang Jum’at rahimakumullah

Setiap waktu seruan takwa selalu dianjurkan di mana-mana, takwa dengan pengertian yang sebenarnya, yaitu menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya serta dilakukan dengan seikhlash-ikhlashnya tanpa ada pamrih duniawi.

malkan ilmunya, penguasa atau pemimpin akan berlaku adil, orang-orang kaya akan menyedekahkan sebagian dari kekayaannya, dan dengan takwa pulalah orang miskin rela memberikan restu. Keempat unsur inilah yang dikatakan Nabi sebagai tiang penyangga bagi tegak kokohnya kehidupan dunia.

Untuk itu mari hendaknya kita sampaikan takwa ini ke seluruh umat Islam di manapun berada, kita siarkan takwa ini kepada para kiai dan santri-santrinya di pesantren, kepada para buruh dan majikan di pabrik-pabrik, para petani di desa-desa, kepada para pedagang di pasar, kepada para pegawai di kantor, dan kepada setiap insan yang cinta pada tanah air agar semangat pengabdian dan pengorbanannya bertambah subur tanpa memperhitungkan untung dan rugi dalam derma bakti mereka kepada manusia dan negaranya.

Bukti sejarah masa lalu telah menunjukkan bahwa semangat ini pulalah yang dulu pernah mengibarkan panji-panji kejayaan Islam di benua Eropa dan Asia.

Dengan cahaya takwa gelombang Islam menderu-deru mengumandangkan teriakan jihad di mana berlaku penindasan oleh manusia terhadap manusia. Seperti yang terjadi pada seseorang pahlawan Islam Thoriq bin Ziad.

Pada saat itu panglima Thoriq bin Ziad membawa sebuah armada kapal menyerbu Eropa dan mendarat di sebuah teluk di tanah Spanyol.

Sesudah seluruh pasukannya berada di pantai, panglima Thoriq bin Ziad memerintahkan agar seluruh kapal dibakar, dalam kepulan asap menjelang musnahnya kapal itu, panglima Thoriq bin Ziad berkata di hadapan pasukannya.

”Wahai saudara-saudaraku semua, kapal-kapal telah terbakar, di belakangmu kini hanya terdapat lautan yang luas dan dalam, di depanmu telah menunggu ribuan musuh yang siap menyerbu dan mencincang kalian, kalau kita mundur sudah pasti kita akan terkubur di perut lautan, mati sebagai pengkhianat yang bangkainya mengotori bumi ciptaan Allah, tapi jika kalian maju ke depan, maka mungkin kita tersungkur di telapak sepatu musuh, namun gugur sebagai pahlawan, jasad kita suci dan surga dijanjikan di sisi Allah. Atau mungkin kita menang dan berhasil menghancurkan musuh mengibarkan panji-panji kalimat Allah di puncak Cordova dan Granada.”

Pidato ini disambut dengan teriakan Allahu Akbar, pasukan Islam menyerbu laksana banjir lahar tanpa kenal takut. Demikianlah suatu gambaran dari patrionisme yang dilandasi dengan bakti dan takwa kepada Allah SWT.

Sidang Jum’at yang dimulyakan Allah

Dan andaikata takwa ini telah tertanam di dalam jiwa seluruh bangsa Indonesia, maka tak akan ada kesulitan yang tidak bisa diselesaikan, kemakmuran akan merata, kesuburan akan meningkat dan Allah selalu menurunkan rahmat-Nya berupa musim yang teratur, iklim yang sehat, gunung-gunung api yang jinak, sungai-sungai yang tidak banjir dan lautan yang penuh dengan berkah, sebagaimana janji Allah SWT.

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَاْلاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ (الاعراف : 96)

“Andaikata penghuni suatu negara semua beriman dan bertakwa, pastilah akan Kami bukakan pintu-pintu keberkahan dari langit dan bumi, tapi kebanyakan mereka itu mendustakan ayat-ayat Kami, maka Kami timpakan bencana pada mereka disebabkan perbuatannya.”

Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali mengatakan bahwa orang-orang yang taat kepada Allah atau selalu bertakwa dan berkhidmat sepanjang umurnya, maka Allah akan memberikan 40 kemuliaan, 20 kemuliaan diberikan di dunia dan selebihnya diberikan di akhirat. Kemuliaan itu antara lain adalah:

1. Allah akan menjadi penolong baginya, Allah akan menolongnya dari musuh-musuh yang mengganggunya dan menolak semua niat jahat manusia terhadap dirinya, dan kalau Allah telah menolongnya, maka tak satupun yang bisa menghalang-halanginya, sebagaimana firman-Nya :

اِنْ يَنْصُرْكُمُ اللهُ فَلاَ غَالِبَ لَكُمْ (ال عمران:160)

”Apabila Allah menolong kamu, maka tidak ada orang yang sanggup mengalahkanmu.”

Allah akan selalu mendampingi kapanpun dan di manapun berada sehingga dia tidak perlu gelisah dan resah dalam segala keadaan, tidak takut menghadapi perbahan zaman dan pergantian situasi.

Allah akan tetap selalu bersamanya dan memberi pertolongan sepanjang dia taat dan mengabdi kepadanya. Sebagai gambarannya, seorang karyawan yang selalu taat kepada atasannya, tentu akan selalu diprioritaskan dan selalu dibantu dan dipermudah urusannya.

2. Akan memperoleh kekayaan jiwa, sehingga dia lebih kaya dari orang-orang yang kaya harta sekalipun, dia senantiasa berjiwa besar, berdada lapang, dia tidak silau dengan segala yang baru dan modern, dia juga tidak bingung dan sedih karena ketidakmampuannya.

Jiwa besar seperti inilah merupakan sumber ketenangan jiwa, sejenis kekayaan yang paling mahal di dunia. Allah SWT. berfirman :

هُوَ الَّذِى اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِى قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْا اِيْمَانًا مَعَ اِيْمَانِهِمْ (الفتح : 4)

“Dialah Allah yang telah menurunkan ketenangan jiwa ke dalam hati orang-orang yang beriman agar bertambah kuat iman yang ada di dada mereka.”

Orang semacam ini tidak akan tersiksa oleh perasaannya sendiri, sebab banyak orang gelisah dan susah dengan urusan dunia dikarenakan oleh perasaannya sendiri yang menggebu-gebu ingin memilki segalanya dan ingin lebih dari yang lain.

Perasaan semacam inilah yang merupakan sumber ketidaktenangan jiwa, sehingga kehidupan ini dilalui dengan penuh kecemasan dan kebingungan.

3. Akan memperoleh mahabbah atau kecintaan yang sempurna, semua jiwa mencintainya dan semua hati menghormati dan memuliakannya, sabda Nabi Muhammad SAW. :

مَنْ اَحْسَنَ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللهِ كَفَاهُ اللهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّاسِ, وَمَنْ اَصْلَحَ سَرِيْرَتَهُ اَصْلَحَ اللهُ عَلاَنِيَّتَهُ.

“Barangsiapa yang memperbagus hubungan dirnya dengan Allah, niscaya Allah mencukupkan dia dalam hubungan dengan orang-orang lain, dan barang siapa yang memperindah hatinya atau jiwanya niscaya dibuat Allah indah lahirnya.”

Jama’ah Jum’at rahimakumullah

Orang yang taat kepada Allah pada derajat ini disegani oleh seluruh lapisan masyarakat dan ditakuti oleh semua orang, dia seolah-olah raja tanpa mahkota, dia kaya tanpa harta, dia kuat tanpa tentara.

Begitulah kalau Allah telah bersemayam di dada manusia, semua mata tunduk padanya, kesombongan dan angkara murka orang lain tidak berpengaruh terhadap dirinya, dia menjadi agung karena keagungan Allah, dia menjadi besar karena kebesaran Allah.

اِنَّ اَحْسَنَ الْكَلاَمِ كَلاَمُ اللهِ الْمَلِكِ الْعَلاَّمِ. وَاللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالٰى يَقُوْلُ وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِى الْمُهْتَدُوْنَ. وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْآنَ فَاسْتَمِعُوْا لَهُ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ. وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَالرَّسُوْلَ فَاُولٰئِكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ اُولٰئِكَ رَفِيْقًا ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفٰى بِاللهِ عَلِيْمًا.

بَارَكَ اللهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِىْ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُالرَّحِيْمُ.

Khotbah Jumat Kedua

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْجَلِيْلِ الْعَظِيْمِ. نَاصِرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِى سَبِيْلِهِ الْقَوِّيْمِ. اَلْهَادِى اَصْفِيَاءَهُ اِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ مُكَمِّلُ ثَوَابِ الْمُتَّقِيْنَ. وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ اْلاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ.

اَمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَاعْمَلُوْا عَمَلاً صَالِحًا فَاِنَّ عَمَلَ النَّاسِ يُرٰى يَوْمَ الْقِيَامَةِ. وَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ : فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ، وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ. وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَاَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.

وَقَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالىٰ : اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ اْلاُمِيِّ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِى التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَضَعِّفْ لَهُمُ الْحَسَنَاتِ، وَكَفِّرْ عَنْهُمُ السَّيِّئَاتِ، وَارْزُقْهُمْ مِنَ اْلاَرْزَاقِ الطَّيِّبَاتِ.

اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالْبَلاَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدٍ إِنْدُوْنِيْسِيَا هٰذَا خَاصَّةً, وَمِنْ سَائِرِ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.

اَللّٰهُمَّ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا سُلْطَانًا ظَالِمًا فَاسِقًا فَاجِرًا بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللّهُمَّ اجْعَلْ اٰخِرَ كَلاَمِنَا بِقَوْلِ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

رَبَّنَا اٰتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّءْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَاتِنَا قُرَّةً اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ, وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

***

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Tambakberas.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah