Bibit-bibit Kemunafikan Mudah Tumbuh Dihati Seseorang, Penjelasan Buya Yahya

- 9 Januari 2023, 05:11 WIB
Kasus Norma Risma Menantu dan Mertua Selingkuh Terjerumus Zina, Buya Yahya: Dosa di Atas Dosa
Kasus Norma Risma Menantu dan Mertua Selingkuh Terjerumus Zina, Buya Yahya: Dosa di Atas Dosa /

Ustadz Buya Yahya dalam ceramahnya pula menegaskan bahwasannya dzikir bukan hanya dengan menyebut lailahaillallah tetapi dzikir dilakukan dalam setiap langkah keseharian seseorang.

Sehingga yang terpenting dari dzikir adalah, selain pengucapannya tetapi apakah dzikir tersebut telah diamalkan dan diaplikasikan dalam kehidupan sebagai seorang muslim.

Makna dzikir yang dimaksud Ustadz Buya Yahya adalah makna dzikir yang meluas.

"Dan apapun yang kita lakukan jika hal tersebut mengingatkan kita kepada Allah maka itu disebut dzikir. Sholat dzikir, bersilaturahmi termasuk dzikir. Karena silaturahmi termasuk amalan yang mengingat Allah SWT.” jelasnya.

Dilanjutkan oleh Ustadz Buya Yahya bahwa Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdzikir yang banyak, dilakukan terus menerus.

"Lakukanlah dzikir yang banyak, tapi bukan sekedar dzikir. Jika hanya sekedar dzikir belum ceria di iman. Orang yang senang berdzikir setiap langkahnya akan selalu mengingat Allah.” lanjutnya.

Bagi orang yang gemar berdzikir Allah SWT akan selalu ditempatkan di hatinya. Setiap langkahnya, hatinya, matanya, lisannya dan lain sebagainya.

Berbeda dengan orang yang tidak suka atau jarang berdzikir. Mereka cenderung menjadi orang yang munafik. Terlihat beriman namun sebenarnya hanya mencari perhatian dunia.

“Orang munafik menipu Allah, kelihatannya ngaku beriman nyatanya tidak, berpura-pura melakukan sholat tetapi tidak khusyuk dihatinya,” ujar Ustadz Buya Yahya.

Pada zaman Nabi Muhammad SAW orang munafik beramai-ramai melakukan sholat di siang hari tetapi tidak dimalam hari. Mereka melakukan sholat pula dengan bermalas-malasan.

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Al Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah