Awas Lho, Baca Niat Puasa Arafah Seperti Ini Tidak Sah Kata Buya Yahya, Ada Pantangannya!

- 11 Januari 2023, 09:39 WIB
Ceramah Ustadz Buya Yahya membahas tentang budaya saweran.
Ceramah Ustadz Buya Yahya membahas tentang budaya saweran. /Tangkapan layar /YouTube Al Bahjah

klikbondowoso.com - Kali ini Buya Yahya menerangkan tentang cara membaca niat Puasa Arafah.

Ada satu pantangan saat membacakan niat puasa Arafah menurut Buya Yahya. Apabila pantangan itu dilanggar, maka puasanya tidak sah.

Lantas, pantangan seperti apa yang membuat puasa Arafah di Bulan Dzulhijjah itu tidak sah?

Baca Juga: Bolehkah Minum Sambil Berdiri? Buya Yahya: Melanggar Larangan Nabi, Tapi...

Dilansir klikbondowoso.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Selasa, 28 Juli 2020 mengungkap tentang pantangan yang dimaksud.

Ulama kondang pengasuh Ponpes Al-Bahjah Cirebon, Jawa Barat menjelaskan tentang puasa.

Menurut Buya Yahya, puasa ada dua tingkatan. Seperti puasa wajib dan juga puasa sunnah.

Puasa wajib menurut Buya Yahya ada dua jenis. Pertama adalah puasa Ramadhan dan kedua adalah puasa nazar.

Puasa nazar sendiri merupakan amalan yang dikerjakan setelah seseorang berjanji bila keinginannya terpenuhi, maka akan beramal tertentu.

Salah satu amalan yang biasa dijadikan sebagai nazar adalah puasa. Maka hukumnya wajib karena sudah berjanji menurut Buya Yahya.

Kedua puasa wajib itu, pahalanya jauh lebih besar daripada puasa wajib menurut Buya Yahya.

Puasa wajib sendiri ada berbagai jenis, misalnya puasa Senin Kamis, puasa Arafah, dan puasa Dzulhijjah.

Untuk jenis puasa-puasa sunnah seperti puasa Arafah di Bulan Dzulhijjah ada pantangan tersendiri saat membacakan niatnya.

Pantangan berupa larangan membacakan niat dengan menggabungkan puasa wajib dan puasa sunnah kata Buya Yahya.

Misalnya seseorang bernazar akan puasa di hari tertentu. Ternyata, hari yang dimaksud bertepatan dengan jadwal puasa Arafah.

Maka, yang harus didahulukan adalah puasa nazar karena kedudukannya lebih tinggi dan hukumnya wajib.

Oleh karena itu, niat yang dibacakan adalah untuk mengerjakan puasa nazar saja. Tidak boleh seseorang menggabungkan juga dengan niat puasa Arafah kata Buya Yahya.

"Tapi kalau anda nazar, anda gabung niat puasa nazar 'saya niat membayar puasa nazar dan puasa Arafah' nggak sah," ujarnya.

Akan tetapi, karena puasa nazar dilaksanakan di Hari Arafah, maka otomatis akan dapat pahala puasa Arafah juga kata Buya Yahya.

"Allah Maha Kasih karena anda puasa nazar di Hari Arafah maka diberikan kepada anda pahala nazar plus pahala arafah," ujarnya.***

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Al Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah