Buya Yahya memberi contoh dengan air yang ada di dalam bak. Jika bak tersebut kita duduki sambil melakukan istinja, maka air tersebut menjadi najis.
"Yang dipermasalahkan di Mazhab kita Imam Syafii adalah kalau sesuatu yang najis itu kita datangkan. Misalnya ada di bak, lalu kita duduk di bak tersebut sambil istinja, jadi najis itu air. Karena apa? Najis yang didatangi," kata Buya Yahya.
Lebih lanjut, penceramah kondang tersebut tak henti-henti terus mengingatkan kepada jamaahnya untuk tidak khawatir dengan cipratan air bekas istinja.
Sebab menurut Buya Yahya, cipratan air bekas istinja adalah termasuk ke dalam golongan air yang didatangkan. Sehingga air tersebut tidak najis, melainkan suci.
"Selagi air didatangkan, yang jatuh ke bawah itu air suci. Air meskipun sedikit kalau datang tidak akan menjadi rusak," tandas Buya Yahya.***