"Jadi sunnahnya dalam kelahiran itu puasa," kata Ustadz Adi Hidayat.
Maksud dari puasa itu adalah mengoreksi diri.
"Maaf, kalau sedang masuk hari lahir walaupun bukan Senin (seperti Rasulullah SAW) misalnya Selasa, Rabu, hari kelahiran antum," terang Ustadz Adi Hidayat.
"Sunnahnya puasa, mengikuti sunnah Nabi," imbuhnya.
Tapi, puasa di hari kelahiran ini memiliki 2 arti.
Pertama, secara hakiki, berarti benar-benar mengerjakan puasa di hari kelahiran.
Kedua, secara maknawi, mengoreksi diri di hari kelahiran tersebut.
"Anda sudah 50 tahun, ini hari kelahiran, coba dicek. Berapa banyak amalan yang ditingkatkan sampai hari ini," kata Ustadz Adi Hidayat.
"Jangan-jangan anak 5 tahun, mata buta hafal Quran," jelas Ustadz Adi Hidayat.
"Antum 50 tahun, mata sehat, fisik sehat, baca Quran pun belum mampu. Cita-cita masuk surga, surganya firdaus," imbuhnya.