Selain itu, dia mengatakan anak lainnya yang masih SD kelas 6 juga sudah biasa diajak membahas soal kematian.
“Nanti kalau bapakmu meninggal, tetap senang Quran ya. Jangan senang dihormati orang,” tuturnya mencontohkan.
Gus Baha juga mengungkapkan sering menyuruh anaknya naik bus sendirian karena memang dilatih untuk mandiri.
“Jangan sampai senangnya Al Quran itu karena biasa dihormati orang. Nanti bahaya,” ujarnya.
Sebab menurutnya orang menghormati itu belum tentu karena senang, kadang juga karena tidak senang.
“Jadi saya latih. Saya sendiri pun melatih diri sendiri jangan sampai saya hafal Al Quran karena senang dihormati orang,” kata Gus Baha.
“Nanti kalau saya kecewa, nanti putus asa. Jadi saya latih, sering hidup sendiri,” sambungnya.
Adapun tujuan dari hal tersebut menurut Gus Baha adalah agar tidak terbiasa taklik atau bergantung pada hal tertentu.***