Gus Baha kemudian mencontohkan salah satu cara orang tua membahagiakan anak adalah dengan membelikannya mainan.
“Tapi anak ini punya cara sendiri untuk bahagia dengan mainan itu,” ujarnya.
“Misalnya dipreteli (dirusak), biarkan,” sambungnya.
Baca Juga: Jangan Melaknat Orang yang Sering Sholawatan tetapi Tidak Sholat, Rasul Tidak Suka Ungkap Gus Baha
Dia mengatakan jika anak melakukan hal tersebut orang tua tidak perlu memarahi, karena anak bahagianya dengan cara itu.
“Orang tuanya marah, ‘sudah dibelikan mahal-mahal kok malah dirusak?’,” ucapnya.
Menurutnya, jika demikian berarti orang tua sebagai subjek membahagiakan dengan cara yang tidak dikehendaki anak.
Gus Baha mengaku istrinya pernah memarahi anaknya karena merusak mainan. Namun dia ingatkan karena memang kebahagiaan anak seperti itu.
“Akhirnya istri saya (bilang), ‘yasudah, terserah’,” katanya.