KlikBondowoso- Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam hingga keanekaragaman budaya masyarakat.
Negara ini terdiri dari berbagai macam suku dengan kebudayaan masing-masing. Salah satunya suku Jawa dengan tradisi tumpengan.
Tradisi tumpengan selalu erat dengan tumpeng. Hidangan nasi kuning yang disusun berbetuk kerucut atau gunungan dan dilengkapi lauk pauk di bawahnya.
Baca Juga: Simak Filosofi Bubur Suro, Bagian dari Tradisi Islam Nusantara
Namun tahukah ada filosofi mendalam dibaliknya? Hidangan bernama nama lain gunungan ini memiliki filosofi mulai dari bentuk kerucut hingga penyajiannya.
Seperti apa filosofi tumpeng dan bentuk kerucutnya? Simak ulasan berikut, dilansir dari unggahan Instagram @jogjaseni.
Tumpeng dan seluruh kelengkapannya merupakan simbol atau maksud seorang hamba untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Dalam tradisi masyarakat Jawa, nama tumpeng merupakan singkatan dari ‘metu dalan kang lempeng’. Artinya adalah hidup melalui jalan yang lurus.
Baca Juga: Kriteria Orang yang Bisa Membayar dan Cara Pembayaran Menggunakan Uang Versi Hanafiyah