Apakah Memiliki Keris bagi Muslim Salah Satu Bentuk Syirik? Begini Jawaban Cerdas Gus Baha

- 29 September 2023, 08:00 WIB
Makna Filosofi Penggunaan Keris Jawa di Belakang Pinggang
Makna Filosofi Penggunaan Keris Jawa di Belakang Pinggang /

Gus Baha atau Ahmad Bahauddin Nursalim, merupakan seorang ulama NU yang berasal dari Rembang dan murid dari Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen.

Dalam salah satu kajiannya, ia menjelaskan tentang seorang Muslim yang menyimpan atau memiliki keris apakah termasuk syirik atau tidak.

Menurutnya, kebenaran mutlak tidak akan terganggu dengan status atau perilaku seseorang. Ia mencontohkan bahwa 1 ditambah 1 hasilnya 2, siapapun yang menjawabnya.

"Setelah ada firqoh-firqoh takfiri, yang keris itu syirik, ke kuburan syirik, ini ini syirik." ujar Gus Baha mengawali penjelasannya. "Itu salah besar," lanjutnya.

Gus Baha kemudian menjelaskan letak kesalahan tersebut, ketika orang mukmin terganggu oleh hal-hal yang berbau adat, hal tersebut tidak mengganggu.

Menurut Gus Baha, kebenaran mutlak tidak akan terganggu dengan status atau perilaku seseorang, seperti jika Allah tidak adalah mutlak Tuhan walau manusia tidak sholat.

"Sehingga ketika terganggu oleh hal-hal yang adat istiadat, kayak pegang keris, kayak apa, ini tidak mengganggu. Tetap kualitas iman ini di atas keyakinan adat membawa keris," ujar Gus Baha pada jamaahnya.

Gus Baha menganalogikan orang Kejawen yang tidak membawa keris tidak nyaman sama dengan orang modern yang tidak nyaman pergi tidak membawa ATM atau ponsel.

"Orang mislanya Kejawen kalau 'gak bawa keris 'gak nyaman. Orang kota itu kalau gak 'mbawa ATM juga 'gak nyaman. Itu 'gak dihukumi syirik," kata Gus Baha sembari bercanda.

"Kamu pergi lupa 'mbawa hp nyaman 'gak? Enggak? Kenapa kok 'gak dihukumi syirik?" lanjutnya.***

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah