"Tambah susah pengawasannya, tambah susah (semakin banyak yang terlibat). Kalau ditransfer begini kan mudah pengawasannya," kata Risma.
Sebab kata Risma, semakin banyak orang yang terlibat akan semakin besar potensi penyelewengannya.
"Orang itu begitu pegang (uang) godaannya besar. Nggak mau lah saya," ujar dia.
Oleh karena itu kata dia, dirinya mau menggunakan elektronik supaya tidak ada orang yang tergoda.
"Aku pun bisa tergoda. Siapapun. Makanya kita harus mengurangi kontak antara manusia dengan manusia," katanya.
Risma meyakini, ketika penyaluran bansos dilakukan secara non-tunai, maka pengawasan akan lebih efektif dan akuntabel.
Oleh karenanya, dirinya berusaha untuk memblok niatan para oknum penyeleweng bansos ini melalui sistem penyaluran bansos non-tunai.
"Kita tutup dengan elektronik Kita tutup," katanya. (Amir Faisol/PikiranRakyat.com)