Network
KlikBondowoso.Com - Penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) rupanya tak sepenuhnya maksimal. Misalnya di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, ada Bansos yang tak diterima sepenuhnya.
Hal ini diungkapkan oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq atau akrab disapa Cak Thoriq. Melihat kenyataan itu, Cak Thoriq miris.
"DI LUMAJANG, ada bantuan sosial tdk diterimakan sepenuhnya oleh e-warung, ada juga sembako yg di terima di e-warung tdk sesuai dengan nilai yg seharusnya, ada jg uang yg mestinya sudah ada di rekening tapi dibilang kosong oleh e-warung, ada jg temuan monopoli distributor sembako," ungkapnya dalam twitter @thoriqul_haq, pada 29 Agustus 2021.
Sebagai tindaklanjut, pihaknya lantas membuat gebrakan cepat. Cak Thoriq membuka posko pengaduan. Ia resmikan pada Senin 30 Agustus 2021.
"Hari ini saya memutuskan membuka POS PENGADUAN BANSOS di setiap Desa. Melibatkan pendamping PKH, BPNT, BST, Pendamping Desa. Utk identifikasi setiap masalah bansos yg terjadi. Bisa jadi, ada yg tidak tepat sasaran, ada data yg blm update. Tentu, semua itu utk segera ada perbaikan," terangnya pada 30 Agustus 2021.
Ditemukannya bansos yang tidak sampai seratus persen, didapat Cak Thoriqdari pengaduan masyarakat terkait E-Warong (Elektronik Warung Gotong Royong) di Desa Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang yang tidak melayani penerima PKH dan BPNT sebagaimana mestinya, pada Rabu, 25 Agustus 2021.
Baca Juga: Wali Kota Solo Lapor ke Mensos, Terkait Penyaluran Bansos, Berikut Isinya
Baca Juga: Pimpinan KPK Terbukti Melanggar Etik, Tapi Hanya Dihukum Potong Gaji Rp1,85 juta Perbulan
Informasi dari masyarakat sekitar, bermula saat seorang warga akan belanja di salah satu E-Warong Desa Sawaran Kulon kemudian pemilik E-Warong menyampaikan tidak ada saldo dari ATM yang bersangkutan sehingga warga tersebut mencoba untuk belanja di E-Warong Desa Sawaran Lor.
