Sekadar Berselfie Lebih Baik jangan Dekati Zona Merah Semeru, Berikut Penjelasan Gubernur Jatim Khofifah

- 9 Desember 2021, 08:54 WIB
Pencarian korban Erupsi Semeru dengan alat berat.
Pencarian korban Erupsi Semeru dengan alat berat. /Humas Pemprov Jatim

Setidaknya hindari arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Termasuk potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

"Bagi masyarakat yang tidak berkepentingan agar jangan mendekati zona merah karena berbahaya. Apalagi kalau cuma untuk sekedar berselfie dan mengambil foto bencana. Lokasi bencana, bukan lokasi wisata," ungkap Khofifah di Surabaya yang disampaikan dalam rilis Kamis 9 Desember 2021.

Menurut Khofifah, jangan sampai demi eksistensi di media sosial warga mengabaikan keselamatan diri.

Selain awan panas guguran Gunung Semeru yang masih berpotensi terjadi, tingginya curah hujan di kawasan Semeru juga disebut Khofifah dihawatirkan berpotensi menimbulkan banjir lahar dingin.

"Daripada berselfie ria di lokasi bencana baiknya berempati dengan menghimpun dan menyalurkan bantuan atau mendoakan para korban bencana yang sampai saat ini ada yang masih hilang belum diketemukan," imbuhnya.

Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim bersama Pemkab Lumajang, TNI- POLRI, BNPB dan segenap relawan terus berupaya untuk memberikan pelayanan kepada para penyintas secara optimal.

Terkait proses relokasi pemukiman warga terdampak, saat ini dalam proses identifikasi lokasi, yang semua opsinya terkonfirmasi milik Perhutani.

Baca Juga: Diduga Ada Keterlibatan Oknum Pejabat Dalam Kasus Pembunuhan di Subang

Baca Juga: Indonesia Mundur dari BWC 2021, Ada Kritikan Pedas dari Jurnalis Denmark

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah