Sekadar Berselfie Lebih Baik jangan Dekati Zona Merah Semeru, Berikut Penjelasan Gubernur Jatim Khofifah

- 9 Desember 2021, 08:54 WIB
Pencarian korban Erupsi Semeru dengan alat berat.
Pencarian korban Erupsi Semeru dengan alat berat. /Humas Pemprov Jatim

KlikBondowoso.Com - Erupsi Semeru pada Sabtu 4 Desember 2021, membuat dampak yang sangat dahsyat.

Puluhan orang meninggal, dan ratusan rumah tidak bisa ditempat. Masyarakat harus mengungsi.

Disisi lain, ada banyak yang datang untuk jadi relawan dan hanya sekadar berselfie. Ingin melihat dahsyatnya letusan Gunung Berapi.

Untuk menghindari adanya korban susulan, masyarakat sedianya tidak mendekati zona merah.

Bahkan hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Ia meminta masyarakat sabar dan tidak mendekati Zona Merah.

Pasalnya, hingga saat ini Gunung Semeru terpantau masih terus mengeluarkan material vulkanik.

Khofifah menegaskan agar masyarakat beraktivitas dalam radius aman.

Baca Juga: Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Diduga Pelaku Mengetahui Forensik

Baca Juga: Tante Ernie si Pemersatu Bangsa Curhat Sempat Bikin Teman Anaknya Salting

Setidaknya hindari arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Termasuk potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

"Bagi masyarakat yang tidak berkepentingan agar jangan mendekati zona merah karena berbahaya. Apalagi kalau cuma untuk sekedar berselfie dan mengambil foto bencana. Lokasi bencana, bukan lokasi wisata," ungkap Khofifah di Surabaya yang disampaikan dalam rilis Kamis 9 Desember 2021.

Menurut Khofifah, jangan sampai demi eksistensi di media sosial warga mengabaikan keselamatan diri.

Selain awan panas guguran Gunung Semeru yang masih berpotensi terjadi, tingginya curah hujan di kawasan Semeru juga disebut Khofifah dihawatirkan berpotensi menimbulkan banjir lahar dingin.

"Daripada berselfie ria di lokasi bencana baiknya berempati dengan menghimpun dan menyalurkan bantuan atau mendoakan para korban bencana yang sampai saat ini ada yang masih hilang belum diketemukan," imbuhnya.

Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim bersama Pemkab Lumajang, TNI- POLRI, BNPB dan segenap relawan terus berupaya untuk memberikan pelayanan kepada para penyintas secara optimal.

Terkait proses relokasi pemukiman warga terdampak, saat ini dalam proses identifikasi lokasi, yang semua opsinya terkonfirmasi milik Perhutani.

Baca Juga: Diduga Ada Keterlibatan Oknum Pejabat Dalam Kasus Pembunuhan di Subang

Baca Juga: Indonesia Mundur dari BWC 2021, Ada Kritikan Pedas dari Jurnalis Denmark

Data terkini Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru pada hari ini, Selasa (8/12), pukul 12.00 WIB, jumlah warga mengungsi mengalami peningkatan menjadi 5.171 jiwa.
Warga yang mengungsi ini sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Lumajang, sedangkan di Kabupaten Jember 94 orang dan di Kabupaten Malang terdapat 96 jiwa dan Kabupaten Blitar 20 orang.

Sebaran titik pengungsian di Kabupaten Lumajang berada di Kecamatan Pronojiwo dengan 9 titik berjumlah 985 jiwa, Kecamatan Candipuro 6 titik 1.733 jiwa, Kecamatan Pasirian 4 titik 974 jiwa, Kecamatan Lumajang 199 jiwa, Kecamatan Tempeh 459 jiwa, Kecamatan Sumberseko 67 jiwa, Kecamatan Sukodono 191 jiwa dan lainnya tersebar di 7 kecamatan lain di Lumajang.

Data korban jiwa tercatat warga luka-luka 56 jiwa, hilang 13 jiwa dan meninggal dunia 38 jiwa, sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa.

Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko masih melakukan pemutakhiran data dan validasi.

Selain dampak korban jiwa, APG mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak yang saat ini terus dilakukan pendataan.

Sementara fasum dan fasos yang terdampak saat ini tercatat 31 unit terdiri atas sarana pendidikan 24 unit, sarana ibadah 5 unit, faskes 1 unit dan jembatan 1 unit. Sedangkan tercatat 199 ekor hewan ternak juga terdampak.***

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah