Bullying di Banyuwangi, Sekolah Seakan Lepas Tangan, Akhirnya Polisi Panggil Kasek dan Keluarga Pelaku

- 12 Januari 2022, 19:20 WIB
Ilustrasi perundungan atau bullying.
Ilustrasi perundungan atau bullying. /Seqara/Gredu

KlikBondowoso.Com - Karena perbuatan muridnya, akhirya orang tua dan guru kena geetahnya.

Itulah yang terjadi di Banyuwangi. Tepatnya ihwal dugaan kasus bulliying yang akhirnya seorang siswa harus operasi tulang paha dipotong 4 cm.

Kondisi tersebut akhirnya riuh dan ramai. Sebab beredar foto hasil rontgen dan menunjukkan adanya patahan pada tulang paha sang siswa.

Kepala Sekolah dan orang tua terduga pelaku bullying dipanggil oleh polisi.

Seperti dilansir SINERGI JATIM dengan judul 'Polisi Panggil Kasek dan Keluarga Pelaku Bullying yang Akibatkan Tulang Paha Siswa di Banyuwangi Dipotong 4 Cm'

Siswa itu berinisial G (13) harus. Dan harus menjalani operasi patah tulang untuk kedua kalinya.

Dokter terpaksa melakukan pemotongan terhadap tulang pahanya sepanjang 4 centimeter karena telah terjadi infeksi pada lukanya tersebut.

Keluarga korban pun terpaksa membawa persoalan ini ke ranah hukum, karena keluarga terduga pelaku dinilai tidak ada i’tikad baik untuk meminta maaf.

Tak hanya itu, dari pihak sekolah pun terkesan lepas tangan dan menganggap kejadian tersebut bukan tanggungjawab sekolah karena terjadi di luar jam pelajaran sekolah.

Padahal, peristiwa perundungan tersebut jelas-jelas terjadi di lingkungan sekolah. “Sepenuhnya kami serahkan kepada hukum,” kata Imam Lutvy saat dikonfirmasi wartawan, Selasa 11 Januari 2022.

Baca Juga: Anda Kesusahan, Amalkan Doa Dari Rasulullah Ini Untuk Penghilang Duka dan Kesusahan

Baca Juga: Jangan Doa Seperti Ini, Sulit Terkabul Menurut Pernjelasan Kitab Nafaisul Uluwiyah Fi Al Masail Al Suffiyah

Terkait kasus tersebut, Polsek Licin langsung bergerak cepat dengan memanggil keluarga korban, keluarga terduga pelaku, serta kepala sekolah dan sejumlah dewan guru.

“Sudah kita panggil kemarin. Kita dudukkan bersama antara keluarga korban, keluarga pelaku, termasuk kepala sekolah dan sejumlah guru di sekolah tersebut,” kata Kapolsek Licin, Iptu Dalyono saat dikonfirmasi wartawan, Rabu 12 Januari 2022.

Pemanggilan ini, kata Dalyono, dalam rangka untuk memediasi pihak-pihak terkait agar persoalan tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Langkah ini diambil mengingat terduga pelaku juga masih di bawah umur, yang artinya masih bisa dibina agar bisa menjadi lebih baik di masa mendatang.

Berdasarkan hasil mediasi tersebut, kata Dalyono, pihak keluarga pelaku mengakui bahwa anaknya telah berbuat salah dan meminta maaf atas kejadian tersebut.

Pihak kepala sekolah yang sebelumnya bersikeras bahwa kejadian itu di luar tanggung jawab sekolah akhirnya juga mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada keluarga korban.

“Alhamdulillah persoalan ini bisa selesai secara kekeluargaan. Namun pihak keluarga meminta agar permohonan maaf tersebut disampaikan secara terbuka melalui Desa. Sudah kita buatkan surat pernyataannya,” kata Dalyono.

Baca Juga: Sholawat Masyhur untuk Mendoakan Kedua Orang Tua yang Telah Meninggal 

Untuk menghidari kejadian serupa di masa mendatang, Polsek Licin rencananya akan melakukan sosialisasi dan pembinaan terhadap parar dewan guru beserta pengelola yayasan di sekolah tempat kejadian bullying tersebut.

“Ini harus menjadi perhatian kita semua, termasuk para dewan guru. Jangan sampai terjadi kasus serupa di masa mendatang,” tegasnya.*** (Abdul Rozik Fanani/sinergijatim.com)

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah